KARAWANG, TAKtik – Bupati Cellica Nurrachadiana membantah jika dirinya dianggap alergi terhadap kegiatan-kegiatan keagamaan.
“Kata siapa alergi? Mungkin saja temen-temen wartawan gak ada yang mengikuti kegiatan saya. Bagaimana setiap Muharram (tahun baru hijriyah) saya menggerakan kaum muslim di sini. Selama Ramadhan pun diisi kegiatan santunan anak yatim,” ujar Cellica kepada TAKtik di sela-sela open house Idul Fitri di rumah dinasnya, Minggu pagi (25/6/2017).
Mengenai kegiatan pawai bedug Sabtu malam (24/6/2017) yang digelar Forum Masyarakat Karawang (FMK), Cellica mengaku bahwa sebenarnya dirinya ikut memantau menggunakan mobil non dinas selama pawai tersebut berlangsung. Ia sengaja tidak turun karena merasa yakin banyak tokoh di FMK yang mampu mengkoordinir semua peserta dengan baik.
“Di sana saya lihat ada tokoh-tokoh hebat. Ada pak Sukur Mulyono, Dudung Abdullah, Dedi Sudrajat, Ais, dan yang lainnya. Terbukti, alhamdulillah mereka berhasil menjaga kondusifitas. Dan memang masyarakat kita pada hakekatnya menyukai hidup aman, nyaman,” puji Cellica.
Mengenai himbauan yang sebelumnya ia keluarkan agar masyarakat tidak pawai bedug di malam takbiran, Cellica berkilah, Kapolres menghendaki Karawang tetap tertib dan aman dari kemungkinan hal-hal yang tidak dikehendaki bersama. “Bukan tidak boleh takbiran, tapi kita lebih menyarankan cukup turun (pawai) di sekitar wilayah masing-masing,” jelasnya.
Cellica menambahkan, dirinya saat FMK menggelar pawai obor jelang Ramadhan turut turun hadir membuka sekaligus bergabung dengan peserta hingga kegiatan bubar di Masjid Agung. Baik pawai obor sampai pawai bedug, Cellica mengamini bahwa kedua kegiatan itu merupakan bagian dari tradisi masyarakat muslim Karawang yang harus didukungnya.(tik)