KARAWANG, TAKtik – Merasa jengkel tidak bisa masuk ke area gedung DPRD Karawang, puluhan warga Krajan Satu Desa Warung Bambu Kecamatan Karawang Timur, langsung serempak merogoh kocek dan melemparkan uang koin ke dalam kantor para wakil rakyat ini.
Hal itu dilakukannya saat hendak menyampaikan aspirasi malah pintu gerbangnya ditutup. Padahal mereka hanya ingin curhat mengenai susahnya mendapatkan pekerjaan di pabrik yang ada di wilayah desanya.
“Kami cuma pengen menyampaikan aspirasi. Eh begitu sampai di sini (gedung DPRD), gerbang pintu masuknya malah ditutup rapat. Kami datang kesini bukan mau rusuh,” kesal seorang pengunjuk rasa yang mengaku bernama Habul, Kamis pagi (27/7/2017).
Setelah reaksi muncul, akhirnya beberapa orang dari Satpol PP yang mengawal pengamanan langsung mengambil langkah membuka pintu gerbang tersebut. Hanya saja yang diperbolehkan masuk untuk menemui anggota DPRD adalah perwakilannya.
Di hadapan legislator mereka ungkapkan, bahwa bukan hanya sulit masuk kerja, bahkan tatkala di antara mereka sudah bekerja di PT. ADW yang ada di lingkungan desanya saja tidak diperpanjang setelah kontrak kerja habis.
Mereka menuding, perusahaan tersebut malah menerima warga luar dengan dipungut biaya.
Menanggapi curhatan warga, Wakil Ketua Komisi D DPRD, Endang Sodikin, menyatakan kesiapannya untuk memanggil pihak perusahaan yang dipersoalkan warga tersebut bersama-sama Dinas Tenaga Kerja, maupun kepala desa setempat. “Kami secepatnya akan panggil mereka. Biar permasalahan ini segera tuntas,” janjinya. (tim/tik)