KARAWANG, TAKtik – Wakil Bupati Ahmad ‘Jimmy’ Zamakhsari mengungkap, bahwa bank bjb diperkirakan mendapatkan laba dari perhitungan bunga yang diterapkannya kepada para Aparatur Sipil Negara (ASN) Karawang yang meminjam uang di bank ini sekitar Rp 240 miliar setiap tahunnya.
Hitung-hitungan orang nomor dua di Kabupaten Karawang ini berdasar pada jumlah pinjaman kalangan abdi Negara tersebut hingga Agustus 2017 mencapai Rp 1.558.431.419 dari 11.874 orang pegawai. Sedangkan bunga pinjaman, menurutnya pula, berlaku flat atau tetap di angka 16 persen per tahun.
“Uang yang dipinjamkan kepada ASN itu sebagian merupakan uang milik Pemkab Karawang yang didepositokan di bank bjb. Selain bunga yang diterapkan cukup besar, bank bjb juga tidak perlu repot-repot menagih pinjaman karena pembayaran utang dilakukan dengan cara memotong langsung gaji para ASN itu,” beber Jimmy saat bertandang ke bank ini, Senin (14/8/2017).
Ia membandingkan pengenaan bunga dengan bank plat merah lain yang disebutnya hanya berkisar 9 hingga 10 persen. “Berarti ada selisih 5 sampai 6 persen. Selisih bungan tersebut bisa menghemat perputaran uang Negara puluhan miliar,” katanya.
Menanggapi hal ini, Pimpinan Cabang bank bjb Karawang, Arfandi, menjelaskan, apa yang disampaikan wakil bupati itu merupakan bunga anuitas dari dua jenis pengenaan bunga pinjaman yang diterapkan bank-nya terhadap nasabah dari kalangan ASN selain bunga flat.
“Rate kredit bank bjb terhadap ASN untuk pinjaman dengan lama waktu 1 tahun dan 4 tahun dikenai bunga flat 8,59 persen sampai 8,57 persen, atau bunga inuitas yang mencapai 15,5 persen. Sedangkan pinjaman 5 tahun dan 8 tahun dikenakan bunga flat 8,55 persen hingga 9,03 persen atau setara bunga inuitas 15 persen.
Adapun pengenaan bunga flat, Arfandi jelaskan lagi, bank bjb hanya menerapkan bunga 8,59 persen. “Kalau inuitas memang mencapai 15,5 persen. Jadi bunga yang kita kenakan bersaing dengan bank lain. Bunga bank bjb bukan lebih besar malah lebih kecil dari yang lain,” jawabnya. (tim/tik)