KARAWANG, TAKtik – Anggaran tahun 2017 yang sudah terserap belanja per 18 Oktober lalu baru Rp 2,5 triliun dari target yang dipatok Rp 4,5 triliun. Secara persentase, realisaainya hanya di kisaran 55,02 persen.
Sedangkan dihitung dari item belanja, dikatakan oleh Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Karawang, Hadis Herdiana, belanja tidak langsung telah terkucurkan 69,68 persen atau Rp 1,3 triliun dari target Rp 2 triliun. Berbeda dengan belanja langsung baru dikeluarkan Rp 1,1 triliun dari target Rp 2,5 triliun.
“Kami sudah mengingatkan semua kepala SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) untuk mempercepat pembangunan. Sehingga realisasi belanja pada akhir tahun 2017 bisa di atas 90 persen. Terutama Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) yang angka serapannya masih 45,41 persen. Kalah sama Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) yang sudah 66,43 persen,” papar Hadis, Jum’at (20/10/2017).
SKPD lainnya, Hadis menyebut, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga 52,20 persen. Sedangkan Dinas Kesehatan masih kecil di posisi 38,15 persen akibat belum bisa dilaksanakannya pembangunan rumah sakit paru. Soal kendala, Hadis mengklaim, pihaknya mempermudah pencairan SPPD karena sudah membuat sistem pembayaran tagihan belanja berbasis aplikasi online. “Sebenarnya di era seperti sekarang tidak ada lagi alasan terhambat, kecuali secara teknis di lapangan ada faktor alam,” ujarnya. (tim/tik)