KARAWANG, TAKtik – Akibat hujan deras dalam beberapa hari terakhir tidak hanya banjir kembali menggenangi perkampungan penduduk di wilayah Telukjambe Barat, namun jembatan penghubung antara dua desa di dua kecamatan lain (Jatisari dan Tirtamulya) ikut hanyut tersapu luapan air Sungai Ciherang.
Jembatan sepanjang 80 meter yang terbuat dari bambu itu, kini tidak lagi bisa dilalui akibat terputus sejak Rabu lalu (15/11/2017). Menurut kesaksian warga setempat, Kokom (69), saat kejadian sekitar jam 3 dinihari terdengar bergemuruh dari derasnya air dan suara jembatan yang ikut terbawa hanyut.
Akibat terputusnya jembatan tersebut, warga terpaksa harus menempuh jalur akses yang lebih jauh, terutama bagi anak-anak sekolah yang hendak berangkat dan pulang belajar di SDN Kalijati II. Dikatakan aparatur desa setempat, Otim Suryadi, jembatan yang dinamai Kalentemu ini seringkali rusak tatkala air Sungai Ciherang meluap.
“Bagi kami, jembatan ini sangat vital sebagai satu-satunya akses ke wilayah desa lain yang lebih dekat. Sayangnya, hingga kini belum pernah ada perhatian dari Pemkab Karawang. Untuk memperbaikinya kembali, kemampuan kami hanya dengan material bambu. Ya hasil rereongan warga,” ungkap Otim. (tim/tik)