KARAWANG, TAKtik – Perubahan pucuk pimpinan Partai Golkar berimbas pula ke Karawang? Pertanyaan ini bergulir seiring perubahan peta politik di tubuh parpol pohon beringin tersebut di tingkat pusat.
Dan suhu itu cukup menghangat tatkala Jawa Barat berbarengan dengan beberapa daerah lain di Indonesia sedang menghadapi Pilkada serentak 2018. Apalagi ketika Golkar masih dipegang Setya Novanto justru mengeluarkan rekomendasi bakal calon gubernurnya dari non kader parpolnya.
Terbukti, DPP Partai Golkar kini sudah mencabut rekomendasinya terhadap Ridwan Kamil sebagai bakal calon gubernur Jawa Barat dengan alasan yang bersangkutan keburu habis waktunya untuk menentukan Daniel Mutaqien Syafiuddin sebagai pasangan calon wakil gubernurnya.
Bukan hanya itu, kini muncul kabar jika DPD Partai Golkar Jawa Barat pun telah menerbitkan surat bernomor KEP-68/GOLKAR/XII/2017 tentang Penunjukan Pelaksana Tugas Ketua DPD Partai Golkar Karawang Masa Bhakti 2016-2020. Dalam surat ini, disebut-sebut, keberadaan Sri Rahayu Agustina di kursi ketua Golkar Karawang diberhentikan dan digantikan sementara oleh Sukur Mulyono.
“Adanya surat dari DPD Golkar Jabar itu harus ditaati oleh semua kader Partai Golkar yang ada di Karawang. Plt ketua diberi tugas melakukan konsolidasi internal dengan menyiapkan Musdalub (Musyawarah Daerah Luar Biasa). Perlu dipahami juga bahwa perubahan ketua DPD di Karawang tidak akan mempengaruhi proses verifikasi faktual yang dilakukan oleh KPU. Sebab proses administrasinya sudah selesai kami lakukan,” ujar Sekretaris DPD Partai Golkar Karawang, Suryana, Senin sore (18/12/2017).
Sukur Mulyono sendiri saat ditanya kalangan jurnalis belum banyak yang dikemukakannya. Ia hanya mengamini sekretaris parpolnya, bahwa tugas konsolidasi di internal Golkar Karawang akan diawali dengan persiapan menuju pelaksanaan musdalub. “Kita secepatnya musdalub digelar. Ya tidak lama setelah munaslub lah,” ungkapnya.
Di tempat terpisah, kubu Sri Rahayu Agustina meyakini jika pihaknya tidak mungkin digantikan posisinya sebagai ketua DPD Partai Golkar Karawang. Kendati ada perubahan di elit parpolnya, menurutnya, tak segampang itu partai merombak kepengurusan, apalagi untuk kursi ketua walau di tingkat bawah. “Lihat saja bagaimana nanti keputusan DPP hasil munaslub. Kami juga sama, punya link di lingkaran Airlangga Hartarto (Ketua Umum DPP Partai Golkar),” klaim kubu Sri sambil meminta namanya tidak ditulis. (tim/tik)