JAKARTA, TAKtik – ‘Tamparan’ keras terhadap pengurus pusat Partai Golkar dilakukan Dedi Mulyadi dari Jawa Barat. Dalam arena Munaslub di Jakarta, Selasa (19/12/2017), Bupati Purwakarta ini mengingatkan parpolnya, bahwa penghormatan terhadap kader sendiri bukan hanya di Munas tapi juga di pengadilan-pengadilan keputusan strategis.
“Daerah tidak hanya dibutuhkan di Munas. Suara Golkar bukan hanya milik Jakarta (pusat). Di Pilkada, Golkar harus segera dirubah bila ingin menjadi partai modern,” tegas Dedi berapi-api. Disampaikannya pula, saat ini kedepan mesti diberikan pendelegasian wewenang. Yaitu dengan menggelorakan semangat Undang-Undang Politik dan Pilkada dikembalikan ke daerah. Diharapkannya pula, Golkar harus menjadi pengawal perubahan politik merakyat yang terdepan.
Kepemimpinan di masa kini yang dibutuhkan rakyat, Dedi berpendapat, adalah kepemimpinan hidonis dan terbuka. Yakni dengan melahirkan kader-kader pemimpin yang bergerak dari dukungan pengurus parpol di semua jenjang. Mulai dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi hingga akhirnya diamini oleh pengurus di tingkat pusat. “Kesibukan kita (sekarang) lebih kearah pemanfaatan politik kekuasaan,” tandasnya.
Dedi pun mewanti-wanti, bila keputusan politik selalu bermuara pada apa yang dikehendaki kekuasaan politik di tingkat pusat, tak perlu aneh jika pemimpin yang dilahirkan akhirnya lupa terhadap kader sendiri, terutama yang berada di bawah. Digelarnya Munaslub kali ini, Dedi tegaskan, merupakan momentum buat mengembalikan Golkar sebagai parpol yang selalu selaras dengan kehendak rakyat. (tik)