KARAWANG, TAKtik – Di saat Arief Bijaksana dilantik oleh Bupati Cellica Nurrachadiana menjadi Kepala Dishub (Dinas Perhubungan), Jum’at lalu (2/2/2018), ternyata tidak demikian halnya untuk pengisi kursi di jajaran direksi PDAM Tirta Tarum.
Padahal, proses seleksi dari para calon pimpinan perusahaan daerah itu hampir bersamaan dengan open bidding (lelang jabatan) bagi pengisian kursi kepala Dishub tersebut. Adakah faktor tarik ulur kepentingan yang menjadi penyebab lambannya keputusan ini?
“Sejak awal memang aroma indikasi itu terbilang kuat. Bahkan makalah yang menjadi bagian dari syarat pelamar sempat ada yang sama persis di antara dua pelamar saat diuji di depan tim penguji dari akademisi. Hasilnya pun muncul klaim, bahwa yang lolos fit and proper test adalah orang-orang mereka pula,” ujar sumber TAKtik yang meminta identitasnya tidak ditulis. Dan sumber pun enggan membuka apa yang disebutkannya itu.
Penjelasan lain dikemukan salah seorang Dewan Pengawas PDAM Tirta Tarum, Indra Sutanto. Menurutnya, proses seleksi calon direksi perusahaan plat merah milik Pemkab Karawang ini belum tuntas. Hasil uji tim akademisi yang memunculkan tiga nama di masing-masing direksi, baik Direktur Utama Direktur Umum, maupun Direktur Teknik, masih ada seleksi lanjutan oleh Dewan Pengawas.
“Hasil uji yang sudah dimunculkan tim akademisi bukan akhir dari tahapan seleksi. Sebelum dipilih dan diputuskan bupati selaku owner, para calon tersebut wajib mengikuti seleksi lanjutan yang dilakukan Dewan Pengawas. Yaitu, rekam jejaknya. Walaupun mereka paham teori, selama di tempat kerja sebelumnya pernah tersandung masalah atau tidak? Terobosan apa yang telah mereka hasilkan? Hal-hal seperti ini yang mesti kami telusuri,” kata Indra.
Ditanya lagi, kenapa verifikasi rekam jejak tidak dilakukan sejak awal sebelum diuji tim akademisi? Indra beralasan, aturannya mengharuskan begitu. Selain itu, pertimbangan faktor psikologis apabila ketentuan inipun dipublikasi sejak lowongan penerimaan calon direksi PDAM Tirta Tarum diumumkan ke publik. “Bisi (khawatir) gak ada yang daftar” kilahnya.
Lolos di tahap ini, Indra jelaskan pula, para calon hasil penjaringan nanti akan diminta mempresentasikan gagasan dan kemampuan manajerialnya di hadapan owner sebelum diputuskan siapa yang layak memimpin PDAM Tirta Tarum. Hasil akhirnya? Indra sendiri mengaku tidak tahu sampai kapan.
Inilah para kandidat yang lolos fit and proper test dari tim uji akademisi. Calon Dirut : Muhammad Sholeh (Sragen), Abdul Kholik Fajdawati (Kepulauan Riau), Djoko Suprapto ((Bekasi). Calon Dirum : Muhammad Sholeh (Sragen), Dwi Yulianingsih (Indramayu), Kosasih (internal PDAM). Calon Dirtek : Didi Mulyadi (internal PDAM), Achmad Giri Widodo (Bekasi), Wawan Purwanto (internal PDAM). (tim/tik)