KARAWANG, TAKtik – Kembalinya Partai Bulan Bintang (PBB) menjadi peserta Pemilu 2019 disambut positif pula oleh PCNU (Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama) Karawang. Di antara alasannya, ada pengurus NU di parpol ini.
“Alasan paling mendasar, NU secara historis memiliki kedekatan dengan masyumi yang menjadi cikal bakal lahirnya PBB. Di sisi lain, putusan Bawaslu dalam sidang ajudikasi PBB dengan KPU, Minggu lalu (4/3/2018), makin menguatkan perjuangan di kalangan ummat muslim menuju parlemen dengan beragam ‘jembatannya’. Inilah demokrasi kita,” tulis Ketua PCNU Karawang, KH. Ahmad Ruhyat, melalui press rilisnya yang dikirim ke TAKtik, Kamis malam (8/3/2018).
Ia berharap, pengurus maupun kader-kader NU yang berada di PBB tetap menjaga konsistensinya dalam mengibarkan semangat pengabdian bagi bangsa dan Negara tanpa menghilangkan kultur religius ke-Indonesia-an. Ahmad Ruhyat atau biasa akrab dipanggil Kang Uyan menyebut, salah seorang di antara pengurus terbaik NU yang berjuang melalui PBB adalah dr. Suherno Hendra Permana yang kini masih tercatat sebagai anggota DPRD Karawang.
“Secara organisatoris NU tidak lagi berpolitik praktis setelah kembali ke khittoh 1926. Namun sebagai individu warga nahdliyin, kita tetap bisa bergerak masuk ke wilayah politik melalui parpol sesuai selera masing-masing. Bukan hanya di PKB, PBB, atau parpol lainnya yang menjadi peserta Pemilu, NU Karawang juga punya pengurus yang bergabung di Partai Gerindra,” jelas Kang Uyan.
Dikemukakannya pula, kenapa pada Pilgub Jawa Barat 2018 ini Wakil Bupati Ahmad ‘Jimmy’ Zamakhsari selalu mewanti-wanti agar PCNU tetap netral dan tidak ikut-ikutan mendukung salah satu pasangan calon? “Ya selain NU bukan organisasi politik, warga NU menyebar di berbagai parpol yang nota bene punya dukungan politik berbeda. NU harus tetap solid sebagai kekuatan ormas Islam yang mampu mengayomi semuanya,” tandasnya. (tik)