KARAWANG, TAKtik – Bus yang dibiarkan terparkir di bahu jalan umum kembali ditertibkan jajaran Dinas Perhubungan (Dishub) Karawang. Tindakan tegas mulai diberlakukan dengan cara mengempiskan ban kendaraan tersebut.
“Pentil bannya terpaksa kami cabut. Karena setelah sebelumnya diperingatkan agar tidak lagi memarkir kendaraannya di sembarang tempat, terutama di jalan umum, tidak digubris, terpaksa kami bertindak tegas,” ungkap Kepala Dishub, Arief Bijaksana, Kamis (15/3/2018), usai melakukan penertiban.
Operasi ini, menurutnya, mulai di jalur jalan interchange Karawang Barat. Ada beberapa unit bus yang terpakir di bahu jalan depan pertokoan Karawang Hijau atau Terminal 163 yang pentil bannya dicabut hingga ban roda bus-bus itu kempis. Tindakan serupa, Arief tegaskan, akan dilakukannya pula di jalur-jalur jalan umum lainnya.
“Sasaran operasi kami bukan hanya terhadap bus yang diparkir sembarangan, tapi juga kepada kendaraan lain seperti truk hingga kendaraan milik pribadi. Kami berharap ada efek jera. Sebab kalau kondisi seperti ini terus dibiarkan, terutama bus dan truk, mereka seenaknya tanpa mempertimbangkan terganggunnya pengendara lain yang sedang melintas,” tandas Arief.
Rencana lain, pihaknya telah menyiapkan pula penertiban terminal bayangan yang menjadi penyebab kemacetan arus lalulintas. Arief menyebut contoh di pertigaan traffict light (lampu merah) Karang Indah, tepatnya di titik depan RMK dan kantor Disperindag. Di titik-titik seperti ini, berdasarkan pantauannya, seringkali dijadikan tempat untuk menaik-turunkan penumpang oleh bus umum maupun bus angkutan karyawan.
“Kita sedang membangun koordinasi dengan Satlantas Polres untuk menyiapkan rekayasa lalulintas di titik-titik rawan kemacetan. Salah satunya, ya menertibkan terminal bayangan. Ada beberapa tempat alternatif yang nanti kami arahkan sebagai tempat transit bus-bus tersebut. Mulai dari mengefektifkan lagi terminal Tanjungpura sampai meminta pengelola Resinda Park Mall agar menyediakan area khusus buat transit bus umum atau kendaraan travel masuk di sana,” urai Arief. (tik)