KARAWANG, TAKtik – Gerak politik putra sulung mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), makin intensif menjelang Pilpres 2019. Bahkan digadang-gadang, penerus ‘Cikeas’ ini bakal disandingkan ke Joko Widodo oleh Partai Demokrat menjadi calon wapresnya kelak.
“Tahun ini, 2018 tahun politik. Pilkada serentak di 171 daerah menuju ke tahun 2019. Tentu Partai Demokrat telah memutuskan untuk pada akhirnya menentukan paslon (pasangan calon) yang akan diusung dalam Pilpres,” ujar AHY saat bertandang ke Talaga Resto di Karawang International Industrial City (KIIC), Jum’at siang (16/3/2018).
Menanggapi peluang dirinya di Pilpres 2019, AHY menyatakan, belum tahu karena peta politik masih bergerak. Ini yang membuat ia bersama parpolnya pun terus bekerja, membangun koalisi yang disebutnya berbasis itikad baik. “Ini merupakan koalisi of the willing. Artinya dengan hati nurani masing-masing. Bukan karena paksaan. Dan itu membutuhkan proses, butuh waktu,” katanya.
AHY pertegas, bagi Partai Demokrat adalah keniscayaan untuk berkoalisi. Sebab tiket menuju Pilpres 2019 wajib diusung parpol atau gabungan parpol dengan minimum 20 persen kursi di DPR RI hasil Pemilu 2014. Dipahaminya, diskusi publik yang mengemuka mengenai kemungkinan hanya ada calon tunggal atau kembali muncul dua poros dalam Pilpres 2019, AHY tegaskan, dirinya tidak bisa memberikan jawaban hari ini.
“Semua saling kait mengait. Tidak bisa Demokrat menyatakan sebuah sikap, atau pandangan, jika tidak ada kesepakatan awalnya dengan partai yang lain. Inilah perkembangan politik yang sangat dinamis. Semua serba mungkin. Kita lihat saja semakin serunya perpolitikan tanah air. Saya sendiri akan terus bekerja keliling Nusantara. Saya ingin lebih dekat dengan masyarakat, meningkatkan pemahaman saya juga terhadap berbagai isu di negeri kita,” ungkap AHY. (tim/tik)