KARAWANG, TAKtik – Kabar mengenai rencana perubahan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Karawang, seperti sempat didengar kalangan anggota DPRD di sini, diakui oleh Kepala Bapeda Eka Sanatha, benar adanya.
“Perubahan RPJMD kita itu hanya untuk menyesuaikan RPJMD Provinsi Jawa Barat setelah terpilihnya gubernur dan wakil gubernur baru hasil Pilkada 2018. Minimal teknokrasinya sudah ada. Termasuk menyelaraskan dengan Pemerintah Pusat. Jadi, tidak ada kaitan sama pendapatan (kemampuan) kita,” ujar Eka kepada TAKtik, Senin siang (16/4/2018).
Ia juga mengatakan, bila dilihat dari RPJMD yang sekarang berjalan, semua program pembangunan di wilayah Kabupaten Karawang secara bertahap tetap berjalan tanpa kendala. Kalaupun dari sisi pendapatan muncul angka yang disebut-sebut jeblok selama tahun anggaran 2017, Eka berkilah, karena kesepakatan TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) dengan Badan Anggaran (Banggar) DPRD membuat target di atas RPJMD.
“Sebenarnya dari sisi RPJMD, target PAD (Pendapatan Asli Daerah) kita tercapai pada tahun anggaran 2017 itu. Hanya saja, ada beberapa catatan IKU (Indikator Kinerja Utama) yang seharusnya IKU OPD (Organisasi Perangkat Daerah) menjadi IKU Bupati. Padahal, bupati urusannya yang strategis-strategis doang. Misalnya, capaian IPM (Indeks Pembangunan Manusia),” ucap Eka lagi.
Termasuk ia kurang sependapat apabila IPM Karawang di posisi rendah dibanding daerah lain di Jawa Barat. “Coba lihat, kalau di antara kabupaten, kita berada di posisi ke-7. Memang bila dilihatnya antar kabupaten/kota, kita ada di posisi 16. Tapi kan ini masih baik. Kita di jalan tengah lah. Dan tetap optimis bakal bergerak naik lagi. Termasuk untuk program perbaikan infrastruktur, insha Allah 80 persen bisa tercapai hingga akhir RPJMD,” yakinnya. (tik)