KARAWANG, TAKtik – Kalangan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) diminta memberikan pendampingan terhadap petani agar mereka tidak menjual gabahnya ke para tengkulak.
Hal itu disampaikan Menteri BUMN Rini Soemarno saat turun meninjau panen raya di Desa Lemahduhur Kecamatan Tempuran, Kamis pagi (19/4/2018). Kata dia, Kementerian BUMN mendukung program serap gabah petani sebagai langkah pemerintah dalam melakukan ketahanan pangan dan pengendalian harga.
Ia menyontohkan apa yang dilakukannya di Kabupaten Karawang. Pupuk Indonesia Pangan dan Pupuk Kujang bersama BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) bekerjasama dengan PT Mitra Desa Bersama Tempuran (MDBT) sebagai bina BUMDes setempat. Kemitraan ini, Rini menyebut, gabah petani bisa terserap dengan harga lebih sesuai.
Pada sisi lain, Rini berharap, turunnya BUMN untuk ikut membeli gabah di tingkat petani melalui kemitraannya, ini mempermudah pemerintah guna mengatur harga beras di pasaran. “Laba dari hasil penjualan gabah petani juga langsung kita berikan ke petani sendiri melalui rekeningnya masing-masing,” ujarnya.
Selain itu, BUMN memberikan KUR (Kredit Usaha Rakyat) kepada petani pemilik Kartu Tani dengan pengenaan bunga 7 persen. KUR ini juga, kata Rini, bisa digunakan buat membeli pupuk, pestisida, dan biaya hidup bulanan petani hingga panen. Dengan demikian, menurutnya, petani terbebas dari rentenir.
Dipertegas oleh Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Aas Asikin Idat, pihaknya sebagai perusahaan BUMN turut hadir dalam mendorong peningkatan produktivitas pangan dan kesejahteraan petani kecil untuk membantu memajukan daerah. Salah satunya dalam penyaluran pupuk, pihaknya bersama MDBT membuka kios pupuk dan saprotan di Kecamatan Rawamerta dan Tempuran. (tim/tik)