KARAWANG, TAKtik – Haruskah dugaan adanya intervensi ‘tangan-tangan konspirator’ yang sejak awal diisyukan punya keinginan menguasai PDAM Tirta Tarum Karawang teramini? Karena paska munculnya sembilan nama calon direksi hasil fit and proper test Tim Akademisi, hingga kini belum muncul kabar kepastian kapan Bupati Cellica Nurrachadiana punya waktu untuk menentukan pilihannya.
Kendati Cellica sendiri sempat berulang menyatakan ketiadaan konspirasi itu, nyatanya hanya untuk menetapkan tiga nama tersebut tetap dibiarkan terulur. Seolah tidak penting menuntaskan PDAM ini. Seorang aktivis anti korupsi, Asep Toha, mempertanyakan, kenapa hanya tinggal memilih dan menetapkan ketiga nama selalu berkilah tak ada waktu?
“Sesibuk itukah Cellica sampai-sampai untuk menuntaskan satu perusahaan daerah saja tak bisa menyempatkan diri? Atau adakah kesengajaan untuk dilupakan? Mungkinkah pula ada ‘pesan istimewa’ buat memperpanjang pelaksana tugas direksi PDAM Tirta Tarum yang masa perpanjangan jabatannya dinyatakan berakhir setelah dilantiknya direksi baru?” tanya Asep Toha atau biasa akrab disapa Asto.
Ia juga mempertanyakan, apakah Cellica mengetahui adanya indikasi ‘rekayasa’ pada proses rekruitment direksi PDAM kemarin itu? “Bila kemudian muncul keraguan, sebaiknya Cellica bisa mengambil jalan tengah, seperti yang dilakukan Walikota Surabaya Tri Risma Harini pada seleksi Direksi PDAM Surya Sembada Surabaya. Dengan catatan, tetap fokus menjadikan perusahaan daerah ini lebih maju dan profesional,” sarannya.
Asto menyontohkan bagaimana Tri Risma yang sempat tidak puas atas hasil seleksi dengan membuat keputusan seleksi ulang yang dijamin steril dari intervensi politik manapun. Hasilnya, PDAM di Surabaya tersebut mampu menjadi besar, maju, dan makin tumbuh mandiri. “Kalau ada yang berpendapat pelaksanaan seleksi kemarin sia-sia dan pemubadziran anggaran, tidak jadi soal selama memang ke depan terjadi perbaikan signifikan,” katanya.
Menyikapi hal ini, Ketua Dewan Pengawas PDAM Tirta Tarum, Indra Sutanto, mengklaim bahwa pihaknya sudah mengingatkan Cellica agar segera memberikan keputusan yang final mengenai direksi definitif. Yaitu dengan menggelar dulu RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) Luar Biasa. “Sudah seminggu terakhir ini kita berkirim surat ke Bupati untuk secepatnya menunjuk calon direksi hasil seleksi. Mungkin karena beliau masih sibuk, ya surat itu belum ada balasan,” akunya.
Sedangkan Asda II, Ahmad Hidayat, berkilah, semua proses seleksi hingga penetapan akhir dalam menentukan calon direksi PDAM Tirta Tarum adalah ranah Dewan Pengawas dan Bupati selaku owner. “Saya selaku Asda II hanya sebatas turut mengkomunikasikan antara Dewan Pengawas dengan Ibu Bupati. Ini memang tinggal menentukan pelaksanaan RUPS Luar Biasa sebagai bagian dari alur yang mesti ditempuh sebelum menetapkan calon direksi terpilih. Sebelumnya, interview ulang yang diminta Ibu Bupati sudah dilakukan,” jelasnya. (tik)