KARAWANG, TAKtik – Penggunaan teknologi yang diterapkan Thailand di sektor pertanian akan diujicoba di Karawang. Yaitu, kearah peningkatan kualitas beras di tengah kuantitas produksi gabah yang menurun.
“Hasil kunjungan kami ke Thailand, di negara itu hanya mampu memproduksi gabah 4 ton per hektar. Bahkan tanpa memiliki irigasi teknis. Namun dengan menerapkan teknologi paska panen, kualitas beras mereka telah berhasil mendongkrak harga 4 kali lipat di banding kita. Sehingga tidak mengurangi pendapatan bagi petani,” ungkap Kepala Dinas Pertanian Karawang, Hanafi Chaniago, Rabu (6/6/2018).
Hebatnya lagi, Hanafi memuji, petani di Thailand tidak memiliki ketergantungan kepada pemerintahnya. Mereka lebih memilih mandiri. Kehadiran teknologi, diketahuinya, hasil kerjasama petani dengan pihak perusahaan swasta yang khusus bergerak di bidang pengembangan teknologi.
“Setiap pengelohan paska panen, mereka bisa memilah jenis beras. Kenyataan ini pada akhirnya kita harus berguru dengan apa yang telah berhasil dilakukan petani-petani Thailand tersebut. Kita mengundang PT. Maxtex dari negara sana untuk memulai menerapkan teknologinya. Lahan percontohannya telah kita siapkan,” ujar Hanafi.
Selama ujicoba dilangsungkan, perwakilan PT. Maxtex di Indonesia, Muslim Hafidz, menyebut bahwa pihaknya lebih menitikberatkan edukasi sambil praktek lapangan bagi petani padi Karawang. Setelah membuahkan hasil, pihaknya punya rencana lanjutan membangun kerjasama dengan pemerintah daerah lainnya di Jawa Barat. Yakni, Cianjur, Garut, serta Indramayu. (tim/tik)