KARAWANG, TAKtik – Baru saja kembali masuk sekolah setelah libur panjang akhir tahun ajaran kemarin, bagi 89 orang peserta didik di SDN Tirtasari III belum bisa menikmati belajar di ruang kelas sebagaimana rekan-rekan mereka lainnya.
Pasalnya, ruang kelas yang biasa ditempati dalam kondisi rusak berat. Khawatir roboh dan menimpa anak-anak, terpaksa pihak sekolah mengajar mereka di luar ruangan. Di SDN Tirtasari III yang ada di wilayah Kecamatan Tirtamulya, terdapat dua ruang kelas yang telah lama dibiarkan rusak tanpa perbaikan.
“Pengosongan dua ruangan (kelas) tersebut sudah berlangsung selama satu semester. Kalau dipaksakan di isi anak-anak belajar khawatir ambruk. Jangan sampai ada korban. Kan kami juga nanti yang disalahin,” ungkap Muslih, salah seorang guru di SDN ini, Rabu (18/7/2018).
Dikemukakannya, pengosongan dua ruang kelas itu setelah sering terdengar suara dari penyangga atap gedung yang patah-patah. Kabar yang didapat pihak sekolah, Hali, guru lainnya di SDN Tirtasari III menyebutkan, katanya Pemkab Karawang melalui Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) telah menyiapkan pelaksanaan perbaikannya.
“Katanya tahun 2018 sudah disiapkan perbaikan. Ditambah dengan membangun satu ruang kelas baru peruntukan kelas I, berikut ruangan kantor. Pihak sekolah telah mengusulkan ini sejak lama. Mudah-mudahan segera terealisir,” harap Hali.
Sambil menunggu turun tangannya pemkab, Hadi kemukakan, ke-89 peserta didik di SD-nya terpaksa belajar di tempat seadanya. Bahkan beberapa siswa mesti belajar di koridor kelas. Sebagiannya lagi belajar di ruang guru dengan cara menyekat satu ruang menjadi dua bagian.
Menanggapi kondisi fisik sekolah tersebut, Kepala Disdikpora (Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga) Karawang, Dadan Sugardan, mengatakan, pihaknya telah mengagendakan perbaikan dan pembangunan kembali ruang kelas yang rusak berat itu sebagai program prioritas dinasnya pada tahun anggaran 2018 ini. (tim/tik)