KARAWANG, TAKtik – Ada enam jembatan baru yang akan dibangun di wilayah Kabupaten Karawang pada tahun anggaran 2018 ini. Lima dengan biaya APBD setempat hingga Rp 50 miliar, satunya lagi yang telah disiapkan Pemprov Jawa Barat.
Jembatan-jembatan tersebut, jelas Kepala Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang), Acep Jamhuri, mayoritas untuk membuka akses antar area pertanian teknis di utara Karawang. Sehingga kendala distribusi hasil panen yang berpengaruh terhadap harga jual gabah bisa terselesaikan.
“Fungsi jembatan baru itu nanti akan menyatukan areal pertanian yang satu dengan area lainnya. Dengan demikian, harga gabah akan terdongkrak setelah akses ke wilayah petanian terbuka lebih dekat,” kata Acep atau biasa akrab disapa Ajam.
Efek positif lainnya setelah dibuka akses transportasi lebih mudah, Ajam yakin, makin mempercepat pertumbuhan perekonomian masyarakat di sekitarnya. Karena tidak ada lagi kendala bagi kendaraan pengangkut hasil pertanian, baik ke tempat pengolahan atau penggilingan beras maupun pasar.
Ajam menyebut, dari keenam jembatan yang siap dibangun itu, lima di antaranya adalah jembatan di atas saluran irigasi Bendung Tarum Barat (BTB) Ciampel, jembatan Darawolong, Kutawaluya, Purwasari, dan Jayakerta.
Satu lagi jembatan yang telah dialokasikan biaya pembangunannya, Ajam kembali mengatakan, adalah bagian dari program Pemprov Jawa Barat karena sebagai jembatan penghubung antara Kabupaten Karawang dengan Kabupaten Bekasi.
“Jembatan penghubung antar kedua kabupaten tersebut titiknya di Rengasdengklok. Sehingga kedepan, warga dari sini yang biasanya harus naik perahu sebagai jalur cepat ke wilayah Bekasi, itu makin cepat melewati jembatan di atas Sungai Citarum,” jelas Ajam.
Sedangkan jembatan-jembatan yang mengalami kerusakan akibat faktor usia, Ajam juga bilang, bakal diperbaiki. Menurut catatan dinasnya, ada sepuluh yang menjadi skala prioritas perbaikannya. Hanya saja, Ajam tidak menjelaskan berapa alokasi anggaran yang dibutuhkan maupun tempat di mana jembatan itu berada. (tim/tik)