KARAWANG, TAKtik – Jika melihat realisasi pendapatan APBD Karawang selama tahun anggaran 2017 hanya di angka Rp 4,144 trilyun, sekilas keuangan pemerintahan daerah di sini mengalami defisit. Karena beban belanja di tahun yang sama mencapai Rp 4,146 trilyun.
Namun ketidak seimbangan arus kas itu, dikemukakan Bupati Cellica Nurrachadiana, tertutupi oleh pembiayaan netto sebesar Rp 312,660 milyar. Sehingga tetap muncul SiLPA (Sisa Lebih Perhitungan Anggaran) di posisi Rp 310,625 milyar. “Kita punya saldo anggaran lebih di periode yang berakhir 31 Desember 2017 hingga Rp 310,625 milyar,” jelasnya.
Mengenai posisi ekuitas, Cellica hanya menyebut angka di akhir tahun anggaran 2017 itu sebesar Rp 4,393 trilyun. Dia juga mengklaim, posisi ini jauh lebih baik karena dibandingkan dengan ekuitas tahun anggaran 2016 yang mencatatkan angka Rp 4,187 trilyun, berarti terjadi kenaikan Rp 206 milyar. Hanya saja, Cellica tidak merinci item dari ekuitas yang dipaparkannya saat penetapan Raperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2017 di rapat paripurna DPRD Karawang, Rabu lalu (25/7/2018).
Dalam kesempatan itu pula, Cellica menyampaikan proyeksi pendapatan kas daerah untuk tahun anggaran 2019. Pada APBD murni di tahun depan, ia baru menempatkan angka Rp 3,538 trilyun. Proyeksi ini didapat dari PAD (Pendapatan Asli Daerah) Rp 1,396 trilyun. Sementara sumber dari dana perimbangan diproyeksikannya hanya Rp 1,476 trilyun. Dengan alasan, belum ada perencanaan alokasi dari Kementerian Keuangan.
Sama halnya sumber lain dari kas daerah berupa pendapatan lain-lain yang sah, Cellica cuma berani menempatkan angka sementara sebesar Rp 665,519 milyar. Komponennya dari bagi hasil pajak provinsi diperkirakan Rp 359,618 milyar, serta dari dana penyesuaian dan otonomi khusus sekitar Rp 305,901 milyar. Apa yang disampaikan Cellica ini tak urung membuat Natala Sumedha dari Fraksi PDIP interupsi terhadap pimpinan sidang. Karena ia bersama seluruh anggota DPRD Karawang lainnya terlambat mendapatkan buku nota pengantar KUA-PPAS Tahun Anggaran 2019 tersebut. (tik)