KARAWANG, TAKtik – Aktivis HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) Karawang meminta Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla untuk tidak emoh, apalagi dianggap sebagai ancaman terhadap Negara, atas adanya aksi-aksi mahasiswa yang sekadar menyampaikan aspirasi.
Hal itu disampaikan mereka saat turun menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Bupati Karawang, Selasa (25/9/2018). Tuntutan lainnya, pemerintah segera stop menambah hutang Negara dan impor bahan pangan. Termasuk mencabut Perpres Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing, serta memerintahkan Polri agar memberikan rasa aman dalam menyatakan pendapat sebagaimana yang dilindungi Undang-Undang.
Selama berunjuk rasa, puluhan aktivis HMI Karawang tersebut sempat membakar replika boneka berbentuk pocong yang dinyatakannya sebagai simbol kekecewaan terhadap pemerintahan saat ini. “Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap US dollar hingga sempat tembus di angka Rp 15 ribu, ini berdampak signifikan terhadap hutang Negara,” sebut Ketua Umum HMI Cabang Karawang, Rudi Maulana.
Oleh karenanya, ia bersama rekan-rekannya di HMI berharap, pemerintah segera menstabilkan perekonomian nasional. Sedangkan alasan untuk menghentikan impor beras, menurutnya, petani Indonesia masih mampu memenuhi kebutuhan pangan nasional. Mereka menduga, impor beras dimainkan kalangan mafia pangan yang mesti diusut tuntas kebenarannya oleh aparat penegak hukum. (tim/tik)