KARAWANG, TAKtik – Pemkab Karawang harus melakukan berbagai antisipasi terkait kenaikan upah buruh yang dipastikan masih tertinggi di Indonesia. Karena makin mahalnya upah di daerah ini sangat berpotensi pindahnya para investor ke daerah lain yang lebih terjangkau, terutama Subang sudah mempersiapkan diri dengan menawarkan sarana mumpuni yang lebih kompetitif.
Hal itu diingatkan aktivis Asep Toha yang sedang aktif mengamati kebijakan-kebijakan publik di beberapa daerah di Jawa Barat, terutama terkait dengan maraknya para kepala daerah terkena tangkap tangan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). “Tingginya upah buruh akan menambah stimulus bagi investor untuk memindahkan lokasi investasinya. Ini memang dilematis bagi pemerintah daerah,” ujarnya.
Sebagai tameng kekuatan di tengah kenaikan upah buruh yang tidak bisa dihindari, Asep Toha atau biasa akrab disapa Asto menyarankan, langkah antisipasi yang perlu dilakukan Pemkab Karawang mulai dari kondisi eksisting, perbaikan layanan perizinan investasi, promosi daerah tujuan investasi, hingga berbagai program lainnya agar kalangan pengusaha tetap betah menanamkan investasinya di sini.
Mengutif data Disnakertrans (Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi) Karawang hingga akhir Mei 2018, Asto menilai, daerah yang sedang tumbuh industrinya ini cukup rentan ditinggalkan kalangan investor yang bergerak di industri non manufaktur. Ia menyebut misal, tahun 2018 saja tercatat ada 11.000 buruh terkena PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) dari beberapa perusahaan yang terpaksa tutup.
“Bahkan sebelumnya, pada tahun 2017 hingga 29.000 buruh di Karawang kehilangan pekerjaan akibat pabrik tempat mereka bekerja hengkang ke daerah lain. Sementara jumlah penganggurannya berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik) lansiran tahun 2017 mencapai 104.004 orang. Bayangkan bila ada data terbaru mengenai hal ini di tengah pasar kerja terbatas,” ujar Asto dalam rilisnya yang dikirim ke TAKtik, Kamis malam (18/10/2018).
Daerah yang tak jauh dari Karawang dan paling siap menerima investasi lebih kompetitif, menurut Asto, adalah Subang. Selain UMK (Upah Minimum Kabupaten) murah, di sana kini akan dibangun Pelabuhan Patimban, pindahan dari rencana semula di utara Karawang. Efek pembangunan pelabuhan itu, Asto menyebut, dibuka delapan kawasan industri. Baik di Subang utara dan tengah dengan pertimbangan biaya angkut bahan maupun hasil produksi menjadi lebih efektif dan ekonomis. (tik)