KARAWANG, TAKtik – Kendati belum bisa dipastikan, posisi Karawang sebagai daerah kedua penghasil gabah di Jawa Barat setelah Indramayu turun menjadi yang ketiga. Kabarnya, posisi kedua kini ditempati Subang.
Hal itu dikatakan pengamat pemerintahan daerah di wilayah Purwasuka dari Poslogis (Politic, social, and local goverment), Asep Toha atau biasa akrab dipanggil Asto melalui press release-nya yang dikirim ke TAKtik, Senin malam (10/12/2018).
“Dilihat dari data BPS (Badan Pusat Statistik) tahun 2017 saja, Karawang saat itu mampu memproduksi GKP (Gabah Kering Panen) 1,6 juta ton. Jika tahun 2018 Karawang menargetkan produksi GKP 1,3 juta ton, berarti ada penurunan,” nilai Asto.
Hitungan dia, target Karawang itu berarti sama dengan apa yang dihasilkan Subang pada tahun 2017. Berarti bisa jadi informasi yang diperolehnya dari Perum Bulog di Pusat benar adanya. Yakni, posisi Karawang sebagai daerah kedua penghasil gabah di Jawa Barat tersalip Subang.
Keterangan yang dilansir Dinas Pertanian Karawang menyebutkan, pencapaian target produksi GKP hingga pekan pertama Desember 2018 baru 88,95 persen atau sekitar 1.2 juta ton dari target yang dipatok 1,3 juta ton. “Masih ada sisa sawah yang belum dipanen sekitar 19.971 hektar,” ungkap Kepala Bidang Tanaman Pangan di dinas ini, Wawan Kuswandi.
Menurutnya, kondisi mayoritas produktivitas tanaman padi (provitas) sepanjang tahun 2018 cukup bagus. Kendati musim kemarau cukup panjang sebelumnya, Wawan menyebut, data Dinas Pertanian Karawang mencatat bahwa produksi GKP per hektar rata-rata 69,17 kwintal.
“Kami terus berusaha mengoptimalkan program percepatan tanam. Dengan program itu terdapat areal sawah di Karawang yang ditanami tiga kali dalam setahun,” jelasnya sambil tetap mengklaim, luas baku area sawah di daerah pemilik julukan lumbung padi ini masih seluas 95.298 hektar. (tim/tik)