KARAWANG, TAKtik – Adanya status bernada provokasi di media sosial terkait perbedaan dukungan politik dalam Pemilu 2019, terutama Pilpres, pihak kepolisian di Karawang sudah mencium beberapa akun yang gelagatnya mengarah ke dugaan pelanggaran Undang-Undang penggunaan ITE.
“Ada beberapa akun di media sosial yang bernada provokatif. Ini sedang kami dalami, apakah terdapat unsur pidananya atau tidak. Tim patroli cyber kami dari Polres terus memantau perkembangannya. Walaupun secara umum, penggunaan medsos di Karawang masih dalam tarap wajar,” ujar Kapolres Slamet Waloya saat bertandang ke Kejaksaan Negeri Karawang, Senin (21/1/2019).
Mengenai eskalasi keamanan mendekati pelaksanaan Pemilu 2019, Kapolres akui, di manapun dinamika politik meningkat signifikan. Apalagi di Pemilu sekarang yang bersamaan antara Pileg dengan Pilpres, Kapolres prediksi, tingkat kerawanan keamanan yang membutuhkan pengawalan ketat polisi ada di TPS (Tempat Pemungutan Suara). Menurutnya, ini didasarkan hasil simulasi pencoblosan.
“Penghitungan suara di setiap TPS bisa selesai sampai malam. Makanya kami akan melakukan ekstra pengamanan pada setiap TPS. Pola pengamanan untuk TPS aman itu dua orang anggota Polri untuk 10 TPS dengan bantuan 20 orang anggota Linmas. Apakahh nanti ada penambahan personel polisi atau tidak, kami pasti akan terus melakukan analisa pengamanan. Termasuk dengan update jumlah DPT (Daftar Pemilih Tetap) dengan TPS,” tandas Kapolres. (tik)