KARAWANG, TAKtik – Seperti Pemilu sebelumnya, kali ini KPU Karawang kembali telah membuat surat edaran yang ditujukan kepada kalangan industri. Isinya, agar pada Pemilu 17 April 2019 bisa memberikan toleransi waktu bekerja terhadap buruhnya untuk menggunakan hak pilih.
“Di hari pencoblosan Pemilu itu merupakan hari yang diliburkan. Namun bagi industri yang mesin pabriknya tidak bisa dihentikan sementara dalam proses produksi, itu kami harapkan dari mereka agar memberikan toleransi waktu terhadap pekerjanya buat memilih dulu di TPS masing-masing,” kata Ketua KPU Karawang, Miftah Farid, Kamis (28/3/2019).
Dikemukakannya pula, pihaknya di KPU akan berkoordinasi dengan Pemkab Karawang agar turut membantu menyampaikan himbauan ini langsung ke para pengusaha industri. Sehingga semua buruh tidak kehilangan hak pilihnya dalam memilih calon anggota legislatif maupun pasangan calon Presiden-Wakil Presiden RI.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Karawang Ahmad Suroto mengaku khawatir, ribuan buruh di daerah ini terancam golput apabila di tanggal 17 April 2019 bukan dinyatakan sebagai Hari Libur Nasional atau hari yang diliburkan.
“Kemungkinan ada sejumlah perusahaan yang tidak meliburkan buruh saat pemilu. Bagi perusahaan besar, jika libur menyebabkan produksi terhenti dan merugi. Apalagi pemerintah belum menetapkan hari itu (17 April 2019) sebagai hari libur nasional. Sedangkan jumlah buruh sebanyak itu dapat mempengaruhi tingkat partisipasi pemilu secara signifikan,” ujar Suroto.
Mengenai himbauan KPU, pihaknya di Disnakertrans berencana menindaklanjuti dengan membuat pula surat edaran yang akan disebarkan kepada 1.752 perusahaan di Karawang. “Nanti kita buat edaran, tapi harus menunggu Kepres dulu yang menetapkan 17 April 2019 sebagai hari libur atau yang diliburkan,” jelasnya.
Sedangkan respon dari kalangan perusahaan, ada yang telah memastikan, bahwa di hari H Pemilu 2019 akan meliburkan karyawannya. “Saya pastikan seluruh karyawan kami libur saat hari pencoblosan 17 April nanti. Kita tidak bicara kerugian. Ini (pemilu) kepentingan Negara. Manajemen tidak masalah jika harus libur,” tegas Asep Agustian yang General Manager PT Beesco. (tim/tik)