KARAWANG, TAKtik – Setelah Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) bisa dibayar di kasir Indomaret, ke depan para wajib pajak daerah maupun retribusi akan dibuka pada loket-loket serupa di minimarket lainnya. Bahkan bisa pula dibayar via toko online.
Dijelaskan oleh Pelaksana Tugas Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Karawang Ahmad Mustopa, langkah ini dilakukan pihaknya guna mempermudah pelayanan kepada seluruh wajib pajak daerah, baik dari sisi waktu maupun jarak. Walaupun untuk sementara baru pembayaran PBB.
“Apa yang kami lakukan sekarang masih dalam tahap uji coba. Bekerjasama dengan bank bjb, ke depan kami akan terus memperluas channeling. Bukan hanya sebatas pembayaran PBB, tapi semua jenis pajak daerah sampai retribusi,” ungkap Mustopa yang biasa akrab disapa Opa di sela-sela kesibukannya mengikuti kegiatan HUT Kabupaten Karawang ke-386, Sabtu (14/9/2019).
Dikemukakannya pula, selama tahap uji coba yang digulirkannya sejak 12 Agustus hingga 12 September ini, transaksi PBB telah mencapai Rp 190 juta dari 2.232 wajib pajak maupun objek pajaknya. Opa akui, cara ini ternyata efektif karena masyarakat lebih dipermudah dalam melunasi kewajibannya.
Setelah terbukti berhasil menjadi daya dongkrak dalam meminimalisir potensi piutang PBB, selanjutnya tetap bersama bank bjb telah menyiapkan perluasan channeling dengan menggandeng Alfamart maupun toko online seperti Bukalapak dan Tokopedia, bahkan melibatkan PT. Pos Indonesia.
“Perluasan channeling ini sudah launching pada momentum peringatan HUT Kabupaten Karawang ke-386, 14 September 2019, di Plaza Pemkab. Inilah kado istimewa kami buat para wajib pajak daerah maupun retribusi. Kami targetkan tahun 2020 pembayaran dari seluruh sektor PAD (Pendapatan Asli Daerah) telah siap dibuka di semua channeling tersebut,” tandas Opa.
Selain itu, pihaknya di Bapenda mendorong bank bjb mengembangkan layanan M-Banking melalui BJB-DIGI. “Oktober atau paling lambat Nopember 2019, M-Banking ini sudah bisa running (berjalan). Saatnya kami terus melakukan inovasi seiring perkembangan jaman dan teknologi. Kalau tidak, ya tertinggal,” akunya. (tim/tik)