KARAWANG, TAKtik – Untuk anggaran murni tahun 2020, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Karawang targetnya diturunkan Rp 17,6 miliar atau 1,25 persen menjadi Rp 1,3 triliun dibanding tahun anggaran 2019.
Itu disampaikan Bupati Cellica Nurrachadiana dalam nota pengantar KUA-PPAS (Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara) Tahun Anggaran 2020 di rapat paripurna DPRD Karawang, Senin sore (30/9/2019).
Tidak dijelaskan, apakah penurunan target PAD akibat dalam dua tahun terakhir seringkali mengalami ketidakseimbangan antara kebutuhan beban belanja yang diajukan para SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) dengan kemampuan kas daerah alias defisit yang cukup signifikan?
Yang dikemukakan, target PAD sebesar itu diproyeksikan dari pendapatan pajak daerah sebesar Rp 993,6 miliar, retribusi daerah Rp 129,98 miliar, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan Rp 8,1 miliar, lain-lain PAD yang sah Rp 265,8 miliar.
Di antara sumber PAD tersebut hanya dari sektor retribusi daerah yang dinaikan targetnya sebesar Rp 617 juta atau 0,48 persen. Selain PAD, sumber kas Pemkab Karawang yang diproyekan turun adalah dari dana perimbangan. Diturunkan targetnya hingga di angka Rp 560,8 miliar menjadi Rp 1,6 triliun (turun 25,1 persen).
Penurunan target pendapatan dana perimbangan, Cellica beralasan, karena belum memperhitungkan sumber dana dari DAK (Dana Alokasi Khusus). Yaitu, dana bagi hasil pajak/bukan pajak yang diperkirakan Karawang dapat Rp 361,2 miliar atau turun Rp 1,2 miliar (0,34 persen), serta DAU (Dana Alokasi Umum) juga hanya berani mematok angka target Rp 1,3 triliun atau turun Rp 4,2 miliar (0,32 persen).
Hanya sumber pendapatan dari lain-lain pendapatan daerah yang sah yang berani diproyeksikan naik Rp 50,7 miliar atau 5,08 persen menjadi Rp 1,49 triliun. Kendati di sumber ini bakal ikut turun di pendapatan hibah Rp 1,9 miliar atau 0,82 persen hingga hanya Rp 237,3 miliar.
Termasuk dari dana penyesuaian dan otonomi khusus turun Rp 12,7 miliar atau 3,18 persen jadi Rp 387,39 miliar. Namun dana bagi hasil pajak dari provinsi dan pemerintah daerah lainnya, Cellica optimis dengan menaikan target Rp 65,4 miliar atau 18,20 persen menjadi Rp 425,71 miliar. (tik)