KARAWANG, TAKtik – Di tengah intensitas hujan masih belum merata di Karawang dan mulai meninggi di daerah-daerah tetangga, terutama wilayah hulu sungai, kondisi ini belum berpotensi banjir, terutama banjir kiriman.
Itu prediksi Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang Supriatna kepada awak media, Kamis (6/12/2019). Ternyata yang ia perkirakan adalah dampak banjir dari luapan Sungai Citarum. Diketahui publik, paska normalisasi beberapa tahun terakhir belum ada lagi pemukiman penduduk di sekitar bantaran Citarum di wilayah Karawang terkena banjir.
“Hingga sekarang kondisi air di tiga bendungan sepanjang aliran Sungai Citarum masih di bawah daya tampung bendungan. Artinya, air hujan tidak akan mengalir langsung ke wilayah Karawang, tetapi akan tertampung oleh Bendungan Saguling, Cirata, dan Jatiluhur,” itu alasan yang disampaikan Supriatna.
Bagaimana dengan Cibeet yang sesungguhnya masih paling sering berdampak banjir dari luapan air sungainya tatkala curah hujan tinggi di hulu sungai ini? “Kecuali jika air Sungai Cibeet meluap. Karena di sepanjang aliran Cibeet itu belum ada bendungan yang bisa mengontrol volume airnya,” ujarnya sambil mengutif prakiraan BMKG bahwa puncak musim hujan di wilayah Kabupaten Karawang antara 20 hingga 30 Desember 2019. Dan kembali meningkat pada Pebruari sampai Maret 2020. (tim/tik)