KARAWANG, TAKtik – Ekspor barang mentah harus mulai diubah menjadi ekspor barang jadi atau setengah jadi, karena nilai ekonomisnya lebih tinggi.
“Dulu kita ekspor kelapa sawit masih dalam bentuk CPO (Crude Palm Oil), batu bara dijual mentah, dan nickel raw material. Tidak pernah kita mendapatkan nilai tambah dari ekspor-ekspor itu,” ungkap Presiden Joko Widodo saat melepas ekspor perdana Isuzu Traga ke Filipina di Kawasan Industri Surya Cipta Karawang, Kamis (12/12/2019).
Perubahan paradigma itu, Jokowi namakan hilirisasi industrialisasi dari kekayaan alam Indonesia. “Kita stop yang namanya ekspor bahan mentah, kendati nanti digugat oleh WTO (World Trade Organization). Gak apa-apa, kita hadapi,” tegasnya.
Jokowi berani mengambil langkah ini yang disebutnya demi kepentingan nasional. Apapun yang diprotes negara lain, menurutnya, akan dihadapi Pemerintah. Bahkan Jokowi mengaku telah menyatakan tantangan perang dagang tersebut.
“Baru kemarin sore kita rapatkan ini. Siapa yang menggugat akan kita hadapi. Kita siapkan lawyer-lawyer terbaik, sehingga kita akan memenangkan gugatan itu. Jangan digugat keok, karena kita nggak serius. Biasa dalam hidup dan bernegara pun sama. Digugat ya hadapi,” tandas Jokowi. (tim/tik)