KARAWANG, TAKtik – Lima besar investasi asing yang menanamkan modalnya di Karawang berasal dari Tiongkok, Jepang, Belanda, Singapura, dan Korea Selatan.
Sedangkan sektor bisnis paling banyak digarap, termasuk investor dalam negeri, data di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Karawang adalah transportasi, gudang, komunikasi, properti, kawasan industri, perkantoran, listrik, gas, air, otomotif, serta alat transportasi lainnya.
“Data tahun 2019, realisasi PMA (Penanaman Modal Asing) sebesar Rp 21,324 triliun, dan PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) mencapai Rp 2,927 triliun,” ungkap Kasi Data Bidang Pengawasan dan Pengendalian (Wasdal) DPMPTSP Oktaf Hariadji, Minggu (9/2/2020).
Dikemukakannya pula, dampak positif lain dari nilai investasi tersebut dengan terserapnya pasar kerja hingga 11.319 orang. Hanya saja, Oktaf tidak menyebutkan persentase warga Karawang yang menikmati pasar kerja ini di banding warga pendatang, terutama di sektor industri.
Padahal dari total realisasi investasi itu yang mencapai Rp 24,296 triliun, Oktaf menyebut, terdapat 1916 proyek. Terkait perijinan, pihaknya di DPMPTSP Karawang masih terus memperbaiki sistem pelayanan untuk memberikan jaminan kepastian prosesnya terhadap para calon investor. Karena diyakininya, Karawang tetap menjadi daerah tujuan kaum pemodal dalam berbisnis. (tim/tik)