KARAWANG, TAKtik – Wabah virus corona yang menghebohkan dunia berimbas terhadap menurunnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia.
Itu dikemukakan Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani di acara pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) ke XVII PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) di Ballroom Resinda Hotel Karawang, Senin (10/2/2020).
Ia menyebut contoh Bali. Pulau dewata ini biasanya dikunjungi turis asal China sekitar 3000 orang per hari. Kini, itu tak ada sejak wabah virus corona menerjang negara mereka. “Biasanya per hari satu turis China mengeluarkan USD 110. Jadi, potensi pendapatan yang hilang sekitar Rp 2,7 triliun,” ungkapnya.
Jika wabah virus menakutkan itu tidak segera bisa diatasi, Hariyadi khawatir, kunjungan wisman ke tanah air akan makin lesu. Kendati PHRI telah membuat program Visit Nusantara Wonderful Indonesia (Viwi) Nusantara Shocking Deals 2020 untuk mendokrak perjalanan wisata nasional.
Program yang diinisiasi oleh hotel dan restoran, tur operator, travel agent, transportasi airline, taman hiburan, properti, serta industri terkait pariwisata lainnya, Hariyadi juga jelaskan, bergerak melalui semua asosiasi yang langsung maupun tidak langsung terhubung dengan sektor pariwisata Indonesia.
Saat membuka munas, Wapres Ma’ruf Amin minta agar PHRI turut inovatif dalam menciptakan wisata nasional. Menurutnya, dunia perhotelan adalah salah satu tulang punggung kepariwisataan Indonesia. Bahkan ia juga berharap kepada PHRI untuk turut mendorong adanya wisata halal. Yaitu dengan menyediakan kelengkapan fasilitas ibadah berikut makanan halal. (tim/tik)