KARAWANG, TAKtik – Sejak diluncurkan penyalurannya pada 4 Mei 2020, hingga Senin siang (11/5/2020) masih ada 1.057 paket bantuan dari Gubernur Jawa Barat yang masih tertahan di Kantor Pos Cabang Karawang.
Menurut keterangan Kepala Cabang Kantor Pos Karawang Melia Risna di sela rapat koordinasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Penyebaran Covid-19 di Markas Kodim 0604, kendala tersebut karena ada di antara daftar penerima yang telah meninggal dunia, bahkan terdapat pula yang telah masuk daftar penerima bantuan lainnya seperti BPNP (Bantuan Pemerintah Nontunai) atau penerima PKH (Program Keluarga Harapan).
“Kemungkinan besar paket bantuan tersebut bakal dikembalikan (diretur) ke pengirimnya. Saat ini kami juga masih menunggu penerima yang tidak ada di rumah ketika paketnya di antar. Mereka telah kami beritahu agar datang ke kantor pos paling lambat Senin ini,” kata Melia.
Terkait ini, Sekda Karawang Acep Jamhuri membenarkan masih ada seribu lebih paket batuan Gubernur Jabar yang belum tersalurkan. Tidak dipungkirinya, ini akibat data calon penerima sudah tidak valid lagi. “Data yang dipakai adalah data tahun 2010. Karena bantuan ingin cepat tersalurkan, data tidak divalidasi. Padahal banyak yang sudah berubah,” sesalnya.
Acep janji mau memverifikasi data calon penerima bantuan covid-19. Ia yakin, masih banyak bantuan dari berbagai pihak yang segera disalurkan. “Idealnya, data diverifikasi tiap enam bulan sehingga datanya akurat,” tandasnya. (tim/tik)