KARAWANG, TAKtik – Kendati pemerintah pusat dan provinsi belum menerapkan New Normal atau Adaptasi Kebiasaan Baru, namun Pemkab Karawang bersama Gugus Tugas setempat secara perlahan sudah mulai ujicoba dengan protokol kesehatan sangat ketat.
“AKB jangan dianggap semua bisa bebas atau hidup kembali normal seperti sebelum ada pandemik covid-19. Ini semua pandangan yang keliru terhadap pengertian AKB,” tegas juru bicara tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Karawang Fitra Hergyana, Sabtu (6/6/2020).
Dia perjelas, AKB secara garis besar kuncinya ada tiga. Yaitu, selalu menggunakan masker ketika keluar rumah, cuci tangan dengan sabun atau handsanitizer, dan jaga jarak (physical distancing). “Ke tiga kunci ini bisa berhasil (memutus mata rantai penyebaran covid-19) apabila kita semua disiplin menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari,” tandasnya.
Agar masyarakat memahami bagaimana perilaku keseharian di masa AKB, Fitra katakan, Gugus Tugas mulai turun melakukan sosialisasi dengan menerjunkan petugas gabungan dari Dinas Perhubungan, Satpol PP, TNI dan Polri. Tempat yang pertama disasar adalah kalangan pedagang berikut pengunjung di pasar-pasar.
Sementara itu, di tengah wabah corona dan bencana banjir rob yang menerjang pesisir utara Karawang, H. Aep Syaepuloh yang pengusaha muda dan digadang-gadang oleh PKS bakal naik panggung di Pilkada Karawang 2020, kembali turun ke masyarakat dengan membagikan bantuan sembako.
Tidak hanya di sana, Haji Aep bersama timnya turun membagikan 250 sembako kepada para ojeg dan tukang becak di sekitar Tugu Rengasdengklok. “Bersamaan momentum lahirnya Sang Proklamator Soekarno, kita kembali gelorakan semangat gotong royong, saling tolong menolong, terutama di tengah beratnya beban hidup selama pandemi covid-19 berlangsung, serta saudara kita di pesisir utara Karawang yang lagi mengalami musibah banjir rob,” ujarnya. (tim/tik)