KARAWANG, TAKtik – Pemkab Karawang bersama Kabupaten Banggai dan Kabupaten Hulu Sungai Selatan, dinilai sebagai daerah yang berhasil melakukan pencegahan tindak pidana korupsi. Poin yang didapat ketiganya di atas 80 persen.
Penilaian capaian strategi nasional pencegahan korupsi tersebut mendapat apresiasi Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa kepada Bupati Cellica Nurrachadiana saat peringatan Hari Anti Korupsi se-Dunia, di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Rabu malam (16/12/2020).
Saat itu, Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan, pihaknya akan terus memperkuat komitmen dan bekerja sama dengan pemangku kepentingan dalam pemberantasan korupsi. Salah satunya, dengan meningkatkan pemahaman akan bahaya laten korupsi, sehingga budaya antikorupsi bisa tumbuh dan berkembang di kalangan masyarakat.
Menanggapi penilaian ini, Cellica merasa makin terpacu untuk tetap konsisten menjalankan pemerintahannya di Pemkab Karawang yang bebas korupsi. Dirinya tidak akan kendor mengingatkan seluruh jajararannya agar bersih dari perilaku menyimpang dalam mengelola keuangan daerah, termasuk pungli sekalipun.
“Selaku bupati, saya akan semakin masif menjalankan program-program pencegahan korupsi. Sekecil apapun peluang korupsi harus ditutup. Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan layanan-layanan berbasis online,” kata Cellica.
Cellica juga pertegas, dirinya akan sering mengundang Deputi Pencegahan KPK agar memberi arahan kepada pejabat Karawang. “Semuanya harus diingatkan secara terus-menerus. Selain itu, kami bakal melakukan penguatan pengawasan internal melalui Inspektorat. Hal itu penting dilakukan agar semua program Pemkab Karawang tetap berjalan pada relnya,” tandasnya.
Selain itu, Cellica akui, bahaya laten korupsi selalu mengintai di mana-mana. Menghindari dari ancaman tersebut, menurutnya, semua program harus dilakukan pendampingan, baik oleh BPKP maupun Kejaksaan setempat. (tim/tik)