KARAWANG, TAKtik – Walau sementara hingga saat ini, kenapa Cellica Nurrachadiana lebih mendahulukan sowan ke PKS dan NasDem? Adakah bidikannya ke arah Pilkada Jawa Barat 2024? Padahal Demokrat sendiri sudah menawarkan dirinya termasuk di antara kader yang bakal diusung?
Seperti diberitakan TAKtik sebelumnya, menanggapi tawaran Demokrat tersebut, Cellica secara implisit mengatakan, politik itu unpredictable, susah diprediksi. Dan orang nomor satu di Karawang ini juga mengungkapkan kemungkinannya pindah parpol, kendati tidak ujug-ujug.
Lantas, di parpol mana Cellica akan berlabuh? Rentan waktu antara Pemilu Legislatif yang digelar Pebruari 2024 dengan Pilkada serentak di bulan Nopember 2024, bukan mustahil Cellica punya niatan memanfaatkan peluang kedua momentum politik ini untuk ikut bertarung. Berawal dari nyaleg ke DPR RI hingga membidik kursi Jawa Barat Satu atau Jawa Barat Dua.
Jika yang dipilih Cellica adalah PKS, bisa jadi pertimbangannya karena parpol berbasis massa muslim pemilik 21 kursi di DPRD Jawa Barat punya pengalaman sukses mengusung Ahmad Heyawan (Aher) jadi gubernur.
Apalagi waktu pertama kali dicalonkan PKS, Aher bukan figur yang dikenal publik Jawa Barat. Nyatanya, Aher berhasil di luar dugaan kalangan politisi saingannya. Bahkan Aher sebagai kader PKS bisa kembali terpilih pada periode kedua.
Hanya saja, pertarungan PKS di Pilkada Jawa Barat 2018 harus menerima kekalahan oleh NasDem yang berkoalisi dengan PPP dan PKB yang mengusung Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum. Lalu bagaimana respon NasDem terhadap Cellica bila berkeinginan maju di Pilkada Jawa Barat 2024?
Ketua DPD NasDem Karawang, Dian Fahrud Jaman, berani mengatakan bahwa Cellica memiliki peluang besar untuk diusung parpolnya. Dengan catatan, mantan Ketua DPC Demokrat di daerah ini benar-benar serius bergabung jadi kader NasDem. “Jika tidak di NasDem, ya saya belum tahu. Karena itu dinamika politik yang terjadi setelah Pemilu 2024,” ujarnya.
Dian katakan pula, dari hasil Pemilu 2019 NasDem memiliki 4 kursi di DPRD Jawa Barat. Ia yakin, perolehan suara di Pemilu 2024 yang digelar 14 Pebruari bakal mampu menambah kursi lebih banyak di lembaga legislatif, khususnya di provinsi ini. Keberhasilan mengusung Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum akan diulanginya pada Pilkada Jawa Barat 2024.
Kali ini, sambung Dian, suara arus bawah yang disampaikan para ketua DPD NasDem se-Jawa Barat sudah meminta agar DPP mengusung Saan Mustopa menjadi calon gubernur. Alasannya, Dian menyebut, Saan adalah kader yang memiliki kualifikasi secara kapasitas maupun kapabilitas. “Pak Saan berpengalaman baik. Beliau sudah mengantarkan Kang Emil jadi gubernur,” tandasnya. (vins/tik)