• Iklan
  • Opini
  • Hubungi kami
TAKtik
Advertisement
  • Beranda
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Bisnis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Bisnis
No Result
View All Result
TAKtik
No Result
View All Result
Home Headline

Keringat Pekerja “Pasrah Nasib” Hanya Dihargai Rp 2 Juta per Bulan?

Redaksi Taktik by Redaksi Taktik
Agustus 25, 2022
in Headline
0

KARAWANG, TAKtik – Uang honor Rp 2 juta per bulan yang diterima ibu-ibu berseragam petugas kebersihan di beberapa titik di perkotaan, terutama di area Pemkab Karawang, hingga kini belum ada tambahan lain, baik berupa bonus atau yang lainnya.

Mereka berharap, setidaknya pada momentum Hari Jadi Kabupaten Karawang ke-389, 14 September 2022, ada pihak yang peduli memberikan reward (penghargaan) berupa tambahan honor. Selama ini, seperti dituturkan salah seorang petugas kebersihan, Ibu Uti, sekalipun ada yang memberi tips kadang dari orang yang melintas di jalan.

Dia dan beberapa rekannya sesama petugas kebersihan tidak pernah tahu bagaimana proses penganggaran di APBD. “Saya mah gak ngerti yang begituan pak. Yang penting kerja sesuai tugas sehari-hari. Tukang sapu seperti saya mana tahu yang di atas (pejabat). Mau usul naik honor gak berani, dan gak tau mesti ke mana,” ujarnya polos.

Selain merasa bukan lulusan sekolah tinggi (tanpa mau menyebutkan pendidikan terakhirnya apa), Ibu Uti memilih bekerja sebagai THL (Tenaga Harian Lepas) sebagai tukang sapu di area Lapang Karangpawitan daripada menganggur.

Baginya, terpenting untuk memenuhi kebutuhan hidup tidak meminta-minta ke orang lain. “Badan sehat jeung babari (mudah) rejeki dah bersyukur aja,” tuturnya.

Lantas, sudah layakkah jasa dan keringat mereka dihargai Rp 2 juta per bulan? Sementara UMK (Upah Minimum Kabupaten) Karawang saat ini sudah di angka Rp 4,7 juta? Atau karena mereka tergolong kaum tanpa gaduh alias “pasrah” atas nasibnya hingga nyaris tanpa ada yang peduli memperhatikan kelayakan honornya?

“Mereka itu THL kang. Kita punya ibu-ibu petugas kebersihan yang tugasnya di area perkotaan sekitar 60-an orang. Sumber anggaran buat honor mereka dari Belanja Langsung (Dinas),” jelas Kabid Kebersihan DLHK (Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan) Karawang, Guruh.

Disebutkannya pula, di bawah tanggungjawabnya terdapat pula petugas kebersihan yang mengangkut sampah rumah tangga. Jumlah total personil THL ini mencapai 450-an orang. Mulai dari sopir truk sampah, petugas pemuat, pengangkut sampah menggunakan cator (becak motor), hingga mandor, termasuk ibu-ibu penyapu.

“Honornya (yang mereka terima) beda-beda kang,” kata Guruh tanpa merinci nominal per orang pada setiap petugas kebersihan yang disebutkannya itu. (nana/tik)

Previous Post

Askab PSSI Karawang Hidupkan Persika “Reborn” atau Persika “Back to Basic”?

Next Post

Di Gedung DPRD Karawang Ada Protes Pokir yang Tanpa “Koordinasi”?

Redaksi Taktik

Redaksi Taktik

Next Post

Di Gedung DPRD Karawang Ada Protes Pokir yang Tanpa "Koordinasi"?

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Iklan
  • Opini
  • Hubungi kami

© 2023 TAKtik

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Bisnis

© 2023 TAKtik