KARAWANG, TAKtik – Dari Rp 4,8 trilyun kas Pemkab Karawang, uang yang sudah dibelanjakan hingga triwulan ke tiga atau memasuki triwulan ke empat baru 58 persen atau Rp 2,8 trilyun.
Sisa 42 persen, diyakini oleh Kepala BPKAD (Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah) Arief Bijaksana Maryugo, akan bisa dikebut sesuai target, terutama peruntukan belanja pembangunan yang sudah dicanangkan sampai tutup tahun anggaran berjalan (2022).
Adapun realisasi belanja dari setiap OPD (Organisasi Perangkat Daerah), seperti Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang), serapannya di angka Rp 329,032 milyar dari Rp 602,5 milyar atau 54,61 persen. Dinas PRKP (Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman) sudah lebih banyak di angka Rp 119,7 milyar dari Rp 164,019 milyar atau 73,01 persen.
Disdik Pora (Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga) malah baru 46,84 persen. Alokasi anggaran yang diposkan di OPD ini sebesar Rp 1,4 trilyun, terealisasi Rp 655,9 milyar. Dinas Kesehatan sudah 61,55 persen dari Rp 775,1 milyar telah terserap Rp 477,067 milyar.
Adapun anggaran yang diserap OPD yang ditugasi menangani kebencanaan, yakni BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), di tengah intensitas hujan sebagai penyebab banjir mulai naik, sudah menghabiskan Rp 16,5 milyar dari alokasi Rp 22,5 milyar atau terserap 73,34 persen.
Begitu pun Dinas Sosial, angka serapannya 60,16 persen atau dari yang disediakan Rp 29,034 milyar, terbelanjakan Rp 17,4 milyar. Sedangkan OPD-OPD lainnya, berdasarkan data BPKAD yang diterima TAKtik, rata-rata antara 50 sampai 60 persen ke atas angka penyerapan anggarannya. (tim/tik)