KARAWANG, TAKtik – Industri otomotif di tanah air makin terus tumbuh. Nilai investasi mereka yang masuk ke Karawang saja hingga triwulan ke tiga tahun 2022 berada di posisi tertinggi. Penambahan jumlah investasinya sampai di atas Rp 2 trilyun atau US $ 139,6.
Data tersebut dikemukakan Kepala DPMPTSP (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu) Eka Sanatha di kantor dinasnya, Kamis siang (3/11/2022). “Kini, penambahan investasi di industri otomotif seiring pengembangan kendaraan listrik sebagai program yang dicanangkan pemerintah untuk mengurangi dampak pencemaran udara,” ujarnya.
Walau di antara pabrikan otomotif seperti Hyundai yang getol mengembangkan produk mobil listrik ada di Cikarang, Bekasi, namun pabrik pencetak baterai listrik kendaraannya berada pada kawasan industri di Karawang. Apalagi pabrikan brand Jepang sebagai penguasa pasar otomotif Indonesia, diketahuinya, sama-sama mengembangkan teknologi mobil listrik.
Eka berharap, penambahan jumlah investasi di dunia otomotif bisa berdampak positif kepada tumbuhnya industri kecil menengah (IKM), yakni pembuatan produk penopang seperti penyedia tutup pentil atau produk penyerta lainnya yang dapat dilakukan masyarakat setempat. Dengan demikian, sambung Eka, pertumbuhan industri besar bermanfaat dan menjadi ‘Bapak Asuh’ bagi IKM.
Alhasil, Eka yakin, perekonomian masyarakat bisa turut terdongkrak. Apalagi, tidak dipungkirinya, penggunaan teknologi robot dalam proses produksi otomotif ikut mengurangi kebutuhan tenaga kerja manusia. Dan secara umum, dikemukakannya pula, pertumbuhan investasi asing maupun investasi dalam negeri, terutama di sektor industri, belum sebanding dengan jumlah penyerapan tenaga kerja.
“Berdasarkan data di triwulan ke tiga tahun 2022, tenaga kerja yang terserap di Karawang sebanyak 7.956 orang. Dari PMA (Penanaman Modal Asing) yang terserap 6.636 orang atau 83 persen, dari PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) 1.320 orang atau 17 persen dari jumlah keseluruhan serapan tenaga kerja,” ungkap Eka. (vins/tik)