KARAWANG, TAKtik – Situasi memanas yang seringkali muncul di Rengasdenglok dari dampak rencana relokasi pedagang pasar di daerah ini, diharapkan beberapa kalangan, Pemkab Karawang harus lebih menahan diri dulu dengan tidak “memaksakan” kehendaknya.
“Sebaiknya dari awal optimalisasikan pendekatan persuasif dengan pedagang. Petakan sisi sosiologisnya secara matang. Karena beginilah kalau cara pendekatan yang tidak komprehensif. Pejabat berwenang di Pemkab Karawang harus paham betul bagaimana karakteristik Rengasdengklok,” kata Ketua Karang Taruna Kecamatan Rengasdengklok, Agus Ginanjar alias Gin-Gin mengingatkan.
Sambung dia, dari awal sejak suhu mulai menghangat atas munculnya rencana pemkab merelokasi pedagang Pasar Rengasdenglok, dirinya sudah membaca bagaimana peta kondisi di lapangan. “Saya berusaha untuk menyampaikan hal ini ke bupati melalui ajudannya. Tadinya ingin mencoba memberikan masukan ke beliau, nyatanya hingga kini (7/12/2022) belum ada respon,” sesalnya.
Dalam status facebook-nya, Ketua DPD Partai Golkar Karawang H. Sukur Mulyono mengapresiasi sikap legislatif di sini yang meminta pemkab agar menghentikan sementara relokasi dan pembongkaran Pasar Rengasdengklok hingga ada kesepakatan antara Pemkab Karawang, pedagang, dan PT VIM (Pengembang Pasar Rengasdengklok yang baru).
Di antara isi rekomendasi DPRD Karawang yang diamini Mulyono adalah selesaikan terlebih dulu MoU dengan pihak PT VIM untuk menuntaskan seluruh proses pembangunan pasar yang baru. Tinjau ulang soal harga kios oleh analisis atau para ahli, termasuk validasi jumlah kios yang akan dibangun.
Sama halnya dikemukakan aktivis muda Rengasdengklok Nana Setia Permana, persoalan relokasi pasar di daerahnya hingga terjadi bentrok antara Satpol PP, Polisi dan TNI dengan sejumlah pedagang serta massa dari salah satu LSM, Rabu siang (7/12/2022), dampak dari tidak matangnya Pemkab Karawang dalam mendiagnosa akar permasalahan relokasi para pedagang pasar lama ke pasar baru (Pasar Proklamasi).
“Dampak dari ketidakmampuan pejabat terkait di Pemkab Karawang dalam mengurai persoalan tersebut, ya akibatnya situasi di Pasar Rengasdengklok jadi chaos, bentrokan tidak terelakan tatkala petugas diterjunkan untuk mengeksekusi relokasi,” ujar Nana yang biasa akrab dipanggil Encung. (tim/tik)