KARAWANG, TAKtik – Sekretaris DPC Partai Demokrat Karawang, H. Oma Miharja, mengatakan bahwa dirinya tidak akan buru-buru merespon dukungan dari kalangan aktivis dan konstituennya untuk menyatakan niatnya maju di Pilkada 2024.
“Sekarang ini saya fokus dulu mengejar target suara sebagai caleg (calon anggota legislatif) di Pemilu 2024 pada dapil (daerah pemilihan) satu. Kalau hasilnya minimal sama dengan hasil Pemilu lalu (tahun 2019), yakni 15.838 suara, insya Allah saya siap maju di Pilkada 2024,” ungkap Oma kepada TAKtik, Kamis (20/7/2023).
Diakuinya, komunikasi informal bersama ketua DPC parpolnya, Pendi Anwar, sudah dilakukan. Bahkan, Oma menyebut, Pendi telah memintanya agar mewakili Demokrat di kancah politik untuk memperebutkan kembali kursi Bupati Karawang paska Cellica Nurrachadiana di Pilkada 2024.
Karena memajukan kader sendiri di momentum politik, tidak dipungkirinya, merupakan bagian dari fatsun partai yang harus diikuti. “Bagi saya ya itu tadi. Kalau hasil suara di pileg minimal 15 ribu, target saya sih 20 ribu suara, saya siap maju,” tandasnya.
Dipertegasnya lagi, terpenting, DPC, PAC hingga ranting memberikan dukungan, terutama DPP merekomendasikannya. Ia juga berharap, target perolehan kursi Demokrat di DPRD Karawang hasil Pemilu 2024 tercapai hingga 12 kursi atau minimal bertahan di 9 kursi.
“Bisa meraih 10 kursi saja sebenarnya partai kami bisa mengusung pasangan calon kepala daerah tanpa koalisi. Kalau pun target itu tercapai, saya berharap kita tetap bisa membangun koalisi besar di Pilkada 2024. Kita juga butuh teman-teman partai yang lain supaya pergerakannya di masyarakat tidak terlalu banyak yang menjegal,” ucap Oma.
Lagi-lagi Oma mengingatkan dirinya sendiri, bahwa segala kemungkinan yang terjadi di dunia politik bukan hal mustahil. Oleh karenanya, Oma menggarisbawahi pernyataan politiknya bahwa dirinya tidak mau “gehgeran” (mudah ikut arus) dan terjebak fatamorgana.
“Di politik mah harus hitung-hitungan matang. Kalau arah dukungan maupun pemetaannya sudah jelas baru dari situ kita menyiapkan segala sesuatunya. Makanya, bagi saya hasil suara dari pileg akan dijadikan barometer awal. Sebelum itu, rarasaan teh rada can tertarik (perasaan saya belum tertarik) maju di Pilkada 2024,” pungkas Oma. (tik)