KARAWANG, TAKtik – Wakil Bupati Aep Syaepuloh diharapkan mampu menyelesaikan PR (pekerjaan rumah) yang masih tersisa sejak dirinya mendampingi Cellica Nurrachadiana.
“Pak Wabub kan sebentar lagi menyandang predikat sebagai pelaksana tugas (plt) bupati. Di antara PR yang segera harus dituntaskan adalah mengisi 11 jabatan eselon II yang kosong yang sekarang dirangkap oleh pejabat definitif di OPD (Organisasi Perangkat Daerah) lainnya,” kata akademisi dari Unsika, Eka Yusup, Kamis (5/10/2023).
Menurutnya, kekosongan kepala OPD tersebut dapat berpengaruh terhadap pelayanan publik, terutama di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga yang mengurusi hak publik. Apalagi hingga saat ini, sebut Eka, masih banyak bangunan sekolah dari tingkat SD hingga SMP yang butuh perbaikan.
“Opini yang berkembang di kalangan masyarakat bahwa harmonisasi wabup dengan Sekda Acep Jamhuri sedang kurang baik, ini pun mesti dijawab. Jangan sampai tugas dan tanggungjawab dalam mengelola pemerintahan di Kabupaten Karawang terkendala,” tandas Eka.
Apalagi, sambung Eka, saat Wabup Aep sudah naik jabatan menjadi plt bupati, akan segera dihadapkan kepada kebijakan belanja publik pada RAPBD Murni 2024. Mau tidak mau, suka atau tidak suka, ketua TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah), diingatkannya, adalah sekda.
“Kalau benar masih ada disharmonisasi wabup dengan sekda, saya khawatir ini akan berpengaruh kepada pencapaian target RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) yang merupakan bagian dari janji politik Cellica-Aep,” wanti-wanti Eka.
Saran dia, jangan dulu berpikir politis untuk menghadapi Pilkada 2024. Yang jauh lebih penting, menunurutnya, fokus dalam menyelesaikan tugas yang menjadi amanah rakyat Karawang.
“Enyahkan kepentingan-kepentingan pragmatis dari kemungkinan pihak yang mengambil keuntungan sesaat. Yakinlah, kalau momuntum kekuasaan ini mampu dimanfaatkan dengan baik, insya Allah jalan menuju panggung Pilkada 2024 bakal mulus,” seru Eka yang juga tercatat di kelompok pakar DPRD Karawang. (tik)