KARAWANG, TAKtik – Jenjang karir ASN (Aparatur Sipil Negara) untuk menjabat di OPD (Organisasi Perangkat Daerah), saat ini sedang mengarah kepada kepastian tanpa harus terpengaruh politis dari kebijakan kepala daerah yang bersifat like and dislike (suka dan tidak suka) alias subyektifitas.
Dikatakan oleh Plt Kepala Badan Kepegawaian dan Pegembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Karawang, Asep Aang Rahmatullah, Pemkab Karawang sedang mengarah ke penerapan manajemen talenta yang merupakan salah satu upaya pengelolaan ASN guna memperoleh talenta yang diprioritaskan untuk menduduki jabatan tertentu.
“Rencana minggu depan kami ekspos di KASN (Komisi Aparatur Sipil Negara). Kalau jadi ekspos di sana, Karawang jadi daerah ke empat se-Indonesia, setelah Kabupaten Tangerang Selatan, Kota Bandung, dan Kabupaten Sumedang, yang menempatkan pejabat ASN tanpa harus open bidding (lelang jabatan). Karena ada manajemen talenta ada talent pool,” jelas Aang, Senin (16/10/2023).
Untuk mendorong ke arah ini, urai Aang, harus ada penilaian dari KASN. Dan yang sedang mengejar talent pool ada 514 kabupaten/kota se-Indonesia. Dengan langkah ini, sebut Aang, pengisian jabatan yang dibutuhkan lebih cepat dan lebih pasti. Oleh karenanya, Aang akui, KASN sangat selektif memberikan penilaian kepada daerah dalam menerapkan talent pool.
Lalu, bagaimana mengukur kelayakan setiap ASN untuk ditempatkan pada jabatan yang dibutuhkan? “Kaitan itu jelas ada tools-toolsnya, ada indikator-indikatornya. Kami pun dari BKPSDM sebagai leading sektornya mengusulkan ke KASN prosesnya panjang, dari tahun kemarin. Terkait KASN dibubarkan, itu kan lembaganya saja. Mereka tetap ada di bawah KemenPAN RB,” jawab Aang.
Wakil Bupati Aep Syaepuloh yang tinggal dua minggu lagi jadi pelaksana tugas bupati menyatakan, rencana open bidding untuk mengisi 11 kepala OPD definitif yang kosong seperti janji Bupati Cellica Nurrachadiana, belum bisa dilakukan karena menunggu ekspos BKPSDM Karawang di KASN. Jika hasil ekspos dapat penilaian baik, menurutnya, Pemkab Karawang sudah bisa menggunakan manajemen talenta.
Sementara kabar dari BKPSDM menyebutkan, rencana Cellica menghadap KASN terkait open bidding untuk menjaring pejabat eselon III naik ke eselon II, belum juga terlaksana. “Sudah dua kali KASN menjadwalkan menerima Ibu (Cellica), ternyata Ibu-nya yang belum bisa datang,” kata Aang.
Di antara 11 OPD yang dirangkap oleh pejabat eselon II lainnya maupun diisi plt oleh sekretaris dinasnya adalah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Sekretaris DPRD, BKPSDM, Inspektur, Dinas Sosial, Polisi Pamong Praja, Asda I hingga Asda III. (tik)