KARAWANG, TAKtik – Penghianatan, sakit hati, jatuh bangun, hidup dengan lika-liku yang luar biasa, adalah curhatan kedua dari Cellica Nurrachadiana setelah sebelumnya dia ungkap di lapangan Karangpawitan, Rabu malam, 1 November 2023.
Curhatan kedua ini diutarakan Cellica di hadapan rapat paripurna istimewa DPRD Karawang yang di antara agendanya adalah mengumumkan dirinya yang telah lengser dari kursi bupati, Sabtu siang (4/11/2023).
Cellica yang juga sempat ‘digugurkan’ keterpilihannya sebagai ketua DPC Partai Demokrat Karawang oleh mayoritas suara PAC pada muscab tahun lalu di Bandung mengingatkan, kalau jadi pemimpin arogan, merasa diri kuat, hebat, pintar dan lain sebagainya, ia yakin, tidak akan dipilih lagi dan dipercaya oleh rakyat.
“Kalau rakyat percaya sama kita, rakyat sayang sama kita, rakyat lihat kinerja kita, bukan dengan kesombongan yang kita tunjukan, pasti akan diperpanjang lima tahun berikutnya,” kata Cellica yang menyebut dirinya sudah kembali jadi masyarakat sipil.
Dikemukakannya pula, selama 13 tahun mengabdi di Karawang dengan segala lika-liku yang dihadapinya, termasuk kegetiran hidup yang sempat dialaminya, Cellica katakan bahwa saat kondisi demikian ia jadikan pembelajaran untuk tetap menilai orang dari sisi baiknya.
“Saya belajar untuk tidak terpancing amarah, melampiaskan nafsu saya dan membalas dendam saya. Saya harus bisa memberikan contoh dan tauladan yang baik bagi seluruh masyarakat Kabupaten Karawang,” ungkap Cellica lagi tanpa menyebut contoh bentuk penghiatan atau kegetiran hidup yang dimaksudkannya.
Usai menghadiri undangan dari DPRD, sore harinya Cellica dilepas oleh Plt Bupati Aep Syaepulloh bersama perwakilan dari unsur Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) maupun para ASN di Plaza Pemkab Karawang. Tampak hadir Ketua Fraksi Demokrat DPRD Pendi Anwar yang juga ketua DPC Partai Demokrat Karawang. (tik)