KARAWANG, TAKtik – Untuk belanja tahun anggaran 2024 diproyeksikan oleh Pemkab Karawang sebesar Rp 5,9 triliun. Sedangkan pendapatannya ditargetkan Rp 5,4 triliun.
Selisih yang muncul antara proyeksi belanja dengan pendapatan, dikatakan oleh Plt Bupati Aep Syaepuloh saat digelar rapat paripurna pengesahan RAPBD 2024, Kamis malam lalu (30/11/2023), ditutup seluruhnya dari SiLPA (Sisa Lebih Perhitungan Anggaran) tahun 2023.
SiLPA sendiri dari tahun ini diperkirakan oleh Aep sekitar Rp 512,6 miliar. Yang kemudian sempat diingatkan anggota Badan Anggaran DPRD dari Fraksi PDIP Natala Sumedha bahwa keberadaan SiLPA seharusnya sisa hasil efisiensi, bukan karena anggaran yang tidak terserap.
Tidak dipungkiri Aep, SiLPA besar dari anggaran yang tidak terserap memang tidak baik. Apalagi memasuki tahun anggaran 2024 yang menjadi tahun terakhir di masa periodesasinya, target capaian RPJMD harus terkejar.
Aep juga kemukakan, menyusun rencana anggaran berdasarkan skala prioritas dan sinkronisasi program pemerintah di tengah situasi ekonomi global serta kebijakan fiskal yang sangat dinamis bukan hal mudah.
“Apalagi kita sedang bersiap menyambut pesta demokrasi, Pemilu dan Pilkada, yang pertama kalinya dilaksanakan secara serentak di tahun 2024,” papar Aep yang akan dilantik menjadi Bupati Karawang yang definitif pada tanggal 4 Desember 2023 di Gedung Sate Bandung.
Adapun target PAD (Pendapatan Asli Daerah) sebagai sumber di antara pendapatan daerah yang menjadi penopang kebutuhan dari proyeksi belanja, disebutkan oleh Aep, tahun anggaran 2024 dipatok sebesar Rp 1,7 triliun.
Selebihnya, seperti biasa, kas Pemkab Karawang bersumber dari pendapatan transfer, serta lain-lain pendapatan daerah yang sah. Nominal yang bisa masuk dari dua sumber lainnya untuk pendapatan daerah ini di angka Rp 3,7 triliun dan Rp 5,6 miliar. (tik)