KARAWANG, TAKtik – Jawa Barat diyakini akan menjadi bagian dari lumbung suara pasangan capres-cawapres Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar. Setidaknya, 45 sampai 50 persen suara bakal diperolehnya di provinsi ini.
Hal itu diyakini oleh Ketua DPW PKB Jawa Barat Syaiful Huda. Menurutnya, posisi pasangan yang dikenal dengan sebutan AMIN tersebut adalah representasi harapan masyarakat yang mengharapkan adanya perubahan sebagaimana visi-misi yang diemban capres-cawapres nomor urut 1.
“Kondisi objektif, apa yang disampaikan mas Anies kan memang yang sedang kita hadapi hari ini. Keadaan objektifnya membutuhkan perubahan, indeks demokrasi kita turun, penegakan hukum masih tumpul,” kata Huda kepada kontributor TAKtik saat bertandang ke Karawang, Minggu (17/12/2023).
Dari debat capres perdana yang digelar KPU, 12 Desember 2023, sebut Huda, respon publik, termasuk warga Jawa Barat terhadap Anies, sangat positif. Publik puas dengan pandangan maupun gagasan yang dibawa capres usungan parpolnya bersama NasDem dan PKS.
“Warga Jawa Barat termasuk tipikal pemilih yang suka perubahan, rasional dan dinamis,” ujar Huda lagi sambil menyatakan pula bahwa di debat capres pertama itu publik merasa terwakili aspirasi politiknya oleh Anies.
Apalagi, sambung Huda, di antara program unggulan pasangan Anies-Muhaimin adalah penyiapan 15 juta lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi realistis di angka 6,5 persen hingga 7 persen, contract farming untuk petani, jaminan pendidikan berkualitas dan terjangkau, hingga jaminan layanan mental health bagi Gen Z dan Milenial yang membutuhkan.
“Program-program ini tentu akan sangat berpengaruh bagi calon pemilih rasional. Makanya, target kita menang 45-50 persen suara di Jawa Barat,” pungkas Huda. (ktb/tik)