KARAWANG, TAKtik – Setelah selama tahun 2023 tidak menerima draft revisi Perda Nomor 2 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Karawang Tahun 2011-2031 yang diusulkan eksekutif, DPRD melalui Bapemperda (Badan Pembentukan Peraturan Daerah) kembali mamasukannya untuk tahun 2024.
“Mudah-mudahan di awal tahun 2024 sudah diserahkan ke kami di DPRD. Kalau sampai pertengahan tahun, itu nanti bisa digarap oleh anggota dewan yang baru,” ujar anggota Bapemperda DPRD Karawang Dedi Sudrajat kepada TAKtik, Jum’at sore (29/12/2023).
Mungkinkah draf revisi tata ruang itu terkejar dibahas oleh legislatif di tengah menghadapi Pemilu 2024? Sedangkan hingga saat ini saja draft tersebut belum dibaca Bupati Aep Syaepuloh paska lengsernya Cellica Nurrachadiana. Karena pihak perancang draftnya dari Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) bersama OPD terkait lainnya, dinyatakan Aep, belum diserahkan ke dirinya.
Apa sebenarnya yang menjadi alasan Dinas PUPR yang masih menyimpan draft revisi tata ruang itu? Saat dikonfirmasi kepada pelaksana tugas dinasnya, Rusman Kusnadi, melalui WhatsApp sejak tanggal 27 Desember 2023, hingga berita ini jelang tayang belum direspon.
Informasi lain yang diperoleh TAKtik, kabarnya pihak Dinas PUPR sudah menyiapkan materi dari draft revisi tata ruang untuk diekspose di hadapan Bupati Aep bersama para kepala OPD lainnya. Namun, kata sumber TAKtik, belum ketemu waktu yang pas tanpa menjelaskan rinci apa yang dimaksudkannya itu.
Sedangkan di kalangan anggota DPRD Karawang sendiri sudah ada yang siap-siap menguliti beberapa klausul usulan eksekutif itu apabila draft revisi tata ruangnya masuk ke lembaganya di periode sekarang. Di antaranya, keberadaan blackzone yang sedang mendapat sorotan kalangan aktivis.
Hal itu seperti sempat disampaikan Khoerudin darI Fraksi Demokrat. “Saya sendiri sudah turun memantau ke lokasi yang diusulkan eksekutif buat blackzone atau area tempat pengelolaan limbah B3. Bahkan sudah pula mengecek ke Bogor yang telah lama mengelola limbah bahan berbahaya beracun itu. Kesimpulan sementara saya, cukup mengerikan,” ujarnya. (tik)