KARAWANG, TAKtik – Intensitas silaturahmi politik antar parpol di Karawang makin terus bergulir jelang Pilkada 2024, terutama 5 parpol yang pimpinannya bersepakat mewacanakan koalisi besar. Yakni, Gerindra, PDIP, Golkar, Demokrat dan PKS.
Dalam perjalanan, PKB langsung turun melakukan langkah proaktif, merapat ke PDIP dan Golkar. Lalu, dari langkah-langkah politik ini arah targetnya ke mana? Adakah kepentingan Gerindra yang sesungguhnya ingin menciptakan kondusifitas politik sampai di tataran grass root atau di daerah paska Pilpres 2024?
“Kami ingin membuat terobosan baru politik pilkada ke depan. Ini ikhtiar politik. Ini juga sejarah bagi Gerindra kalau bisa bersama PDIP atau parpol-parpol yang pernah berkuasa di pilkada. Strategi kami merangkul semua,” ungkap Sekretaris DPC Partai Gerindra Karawang H. Endang Sodikin usai silaturahmi politik ke DPC PDIP, Selasa (7/5/2024).
Dikatakannya pula, apabila wacana koalisi besar 5 parpol tidak terwujud, pihaknya di Gerindra tetap mengupayakan mencair, meminimalisir friksi politik walau pecah kongsi. Yang penting harus dibangun, sambung Endang atau biasa akrab disapa HES, mengedepankan visi, gagasan, ide-ide bagaimana Karawang ke depan.
“Setelah itu, baru kami konsentrasikan parpol mana yang kira-kira sependapat dengan Gerindra,” kata HES.
Sama halnya disampaikan Ketua DPC PDIP Karawang Pipik Taufik Ismal. Silaturahmi politik antar parpol yang intens dilakukan saat ini adalah untuk membangun chemistry karena politik itu serba kemungkinan. Dan setiap parpol, Pipik pertegas, masing-masing punya peran di pilkada.
“Silaturahmi politik antar parpol ini diinisiasi oleh temen-temen dari Gerindra. Soal koalisi besar, bisa saja terjadi kalau kesepakatannya ada. Ini kan upaya-upaya ke arah sana. Hanya saja, ketika kita bicara siapa yang diusung, kan ada mekanisme di setiap parpol. Makanya kita harus cari solusi,” ujar Pipik. (tik)