KARAWANG, TAKtik – Untuk Pilkada Karawang 2024, Gerindra bisa saja langsung mengeluarkan rekomendasi pasangan calon yang diusungnya. Tidak dalam bentuk surat tugas dengan hanya menunjuk calon bupati tanpa calon wakilnya.
Hal itu dikemukakan Ketua Bappda (Badan Pemenangan Pilkada) DPC Partai Gerindra Karawang Danu Hamidi saat dalam perjalanan pulang ke Karawang usai mendampingi Acep Jamhuri alias Ajam mengikuti fit and proper test di DPD Partai Gerindra Jawa Barat di Bandung, Jum’at malam, 5 Juli 2024.
“Ya sih kalau melihat waktu memang makin mepet ke pendaftaran pasangan bakal calon di KPU tanggal 27 hingga 29 Agustus 2024. Kita juga kan butuh kepastian membangun koalisi. Saya berharap pertengahan atau paling telat akhir Juli sudah turun keputusan DPP (Gerindra),” kata Danu.
Ia pastikan DPD maupun DPP partainya telah mengetahui perkembangan di Karawang bahwa NasDem dan PKS sudah mengambil keputusan politik dengan mengusung petahana Aep Syaepuloh. Begitu pula Demokrat, Golkar dan PAN mengambil Ajam. Tinggal yang ditunggu arah PDIP, PKB serta Gerindra.
Dari ke tiga nama yang mengikuti fit and proper test, Gina Fadlia Swara 14 Juni, Aep Syaepuloh 22 Juni, serta Acep Jamhuri 5 Juli, diamini Danu, tugas DPD Jabar untuk melaksanakan mekanisme dan tahapan proses seleksi calon di partainya telah selesai. Selanjutnya menunggu keputusan DPP.
Yang menarik, kubu Aep maupun kubu Ajam sama-sama meyakini di antara mereka lah yang akan berhasil mendapatkan rekomendasi Gerindra. Perang lobi kedua kubu ini ke DPP Gerindra, kabar yang terdengar TAKtik, cukup sengit.
Keyakinan kubu Aep bahwa deklarasi koalisi ‘Resinda’ akan tetap terpelihara hingga tiket ke KPU dari NasDem, PKS dan Gerindra tidak ada yang keluar satu pun, bahkan bertambah dengan masuknya partai lain seperti PDIP maupun PKB.
Sedangkan kubu Ajam punya keyakinan, skema koalisi nasional ala Pilpres 2024 yang disebut Koalisi Indonesia Maju (KIM) dilanjutkan di Pilkada Karawang 2024. Yakni, Demokrat, Golkar, PAN dan Gerindra. (tik)