KARAWANG, TAKtik – Mendengar akan dibangun pintu air untuk mengatasi banjir rutin tahunan Karangligar oleh BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Citarum, Komisi III DPRD Karawang meminta kepada kades setempat untuk aktif membangun komunikasi dengan wakil rakyat di komisi ini.
“Kami di DPRD Karawang siap mengawal proses (pembangunan) ini. Maka komunikasi yang baik dengan pemerintah desa sangat diperlukan agar setiap perkembangan bisa dikawal bersama,” ujar Sekretaris Komisi III DPRD Karawang Kaemin Komarudin atau biasa akrab disapa Ledeng.
Pernyataan Ledeng tersebut disampaikannya di hadapan Kades Karangligar Ersin saat berkunjung ke kantor desa ini di wilayah Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang, Selasa (11/3/2025).
Mereka, para wakil rakyat dari komisi yang membidangi infrastruktur datang ke desa langganan banjir untuk monitoring dan evaluasi sekaligus memberikan bantuan logistik bagi warga terdampak di Dusun Pangasinan dan Kampek.
Bantuan dari legislator ini berupa matras, mie instan, makanan siap saji, air mineral dan susu. Dijelaskan oleh Kades Ersin bahwa warganya yang terdampak banjir mencapai 2.562 jiwa dari 667 KK (Kepala Keluarga). Mereka mengungsi tersebar di berbagai tempat karena Kantor Desa sendiri turut terendam.
“Pak Gubernur janji akan membangun 1.000 rumah panggung buat masyarakat yang terdampak banjir. Kami khawatir ini tidak cukup, karena setelah kami hitung jumlah masyarakat yang terdampak lebih dari jumlah itu,” keluh Ersin kepada rombongan Komisi III DPRD Karawang.
Apa yang dijanjikan BBWS akan membangun pintu air sungai Cidawolong yang bermuara di Sungai Cibeet dan di Rawakonang yang masuk ke Sungai Citarum pada tahun 2025 ini, diharapkannya terealisasi sesuai keinginan warga terdampak banjir.
Ledeng dari Komisi III DPRD Karawang kembali menegaskan bahwa penanggulangan banjir, terutama di Karangligar yang terjadi sejak tahun 2007, harus dilakukan secara terintegrasi antara Pemkab Karawang, Pemprov Jawa Barat, BBWS maupun Kementerian Pekerjaan Umum.
“Dengan koordinasi yang baik antar semua pihak, kami berharap proyek ini bisa segera terealisasi sehingga masyarakat tidak lagi menjadi korban banjir rutin tahunan,” tandas Ledeng. (ktr/tik)