• Iklan
  • Opini
  • Hubungi kami
TAKtik
Advertisement
  • Beranda
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Bisnis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Bisnis
No Result
View All Result
TAKtik
No Result
View All Result
Home Headline

“Bukan Banjir” Bertandang Lagi. Mungkinkah Bosan Minta Solusi yang Ditunggu?

Redaksi Taktik by Redaksi Taktik
November 13, 2022
in Headline
0

CATATAN TAKtik – Kali ke enam di bulan November 2022 saja, warga Dusun Pangasinan, Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat harus kembali membuka halaman dan pintu rumahnya untuk ditemui tamu langganannya, si air luapan Sungai Cibeet.

Kisah klasik tentang penderitaan ala rakyat kecil yang episodenya cukup panjang ini, sejak Minggu pagi (13/11/2022), si tamu rutin di tahun ke-15 datang sudah tidak mengagetkan para tuan rumah, walau mereka harus tahu diri jika mesti terusir ke tempat lain.

Karena terlalu lama dibiarkan tanpa solusi, mungkinkah si air luapan Sungai Cibeet di wilayah Desa Karangligar tidak relevan disebut banjir? Sehingga bukan tergolong kepada kategori bencana?

“Kalau masuk ketegori bencana, dari dulu pemerintah pasti turun tangan memberikan solusi. Tahun ini sudah tahun ke-15 loh. Di sini air merendam bahkan nyaris menenggelamkan rumah-rumah warga sejak tahun 2007,” demikian di antara pertanyaan warga Kampung Pangasinan.

Lalu, muncul kabar yang dibawa Kepala Desa Karangligar Ersim bahwa dirinya sempat diundang ke sebuah hotel di Karawang, beberapa hari lalu, yang disebutnya dari Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) daerah ini. Katanya, tanpa menyebut siapa pejabat yang dimaksudkannya, ada tawaran bakal dibangun rumah singgal untuk warga mengungsi setiap kali rumahnya tergenang air.

Jika benar tentang kabar itu, memang tidak adakah pemikir di Pemkab Karawang yang bisa membuat konsep dari hasil analisanya untuk solusi Karangligar bebas banjir? Sayang, Kepala Dinas PUPR Dedi Ahdiat sulit dimintai penjelasannya. Nomor ponselnya yang diketahui TAKtik masih sulit dihubungi.

Atau, mungkinkah Pemkab Karawang lebih memilih menunggu warga korban banjir Karangligar bosan “berteriak” minta solusi? Lantas? (*/tik)

Previous Post

Rakyat Kecil Terpaksa Merogoh Kocek (Lagi) Beli Set Top Box Hanya untuk Bisa Nonton TV?

Next Post

Kang Emil : Pemprov Jabar Akan Launching Aplikasi Anti Bullying Anak Sekolah

Redaksi Taktik

Redaksi Taktik

Next Post

Kang Emil : Pemprov Jabar Akan Launching Aplikasi Anti Bullying Anak Sekolah

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Iklan
  • Opini
  • Hubungi kami

© 2023 TAKtik

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Bisnis

© 2023 TAKtik