• Iklan
  • Opini
  • Hubungi kami
TAKtik
Advertisement
  • Beranda
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Bisnis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Bisnis
No Result
View All Result
TAKtik
No Result
View All Result
Home Peristiwa

Bupati Akan Minta Penjelasan Pihak Pertamina Terkait Kabar Pipa Bocor di Lepas Pantai Cilamaya?

by
Juli 21, 2019
in Peristiwa
0
Bupati Akan Minta Penjelasan Pihak Pertamina Terkait Kabar Pipa Bocor di Lepas Pantai Cilamaya?

KARAWANG, TAKtik – Bupati Cellica Nurrachadiana akan meminta penjelasan dari penanggungjawab proyek pengeboran sumur YYA-1 Pertamina Hulu Energi (PHE). Karena ada laporan yang dia terima terkait dugaan kebocoran pipa milik perusahaan plat merah tersebut.

Langkah itu siap ditempuh Cellica setelah wilayah pesisir utara Karawang tercemar cairan minyak mentah pada Minggu siang (20/7/2019). Banyak pihak menduga, cairan minyak itu berasal dari pipa PHE yang bocor di sekitar 7 mil dari bibir pantai Cilamaya. “Kami menerima laporan dari Kepala Desa Sedari dan Cemarajaya terkait hal itu,” ungkapnya.

Kapolres Nuredy Irwansyah Putra membenarkan adanya cairan minyak mentah yang mencemari perairan Pantai Cilamaya di dekat pantai Tangkolak, Desa Sukakerta Kecamatan Cilamaya Wetan. Titik kordinatnya adalah S 6 09 35″ E 107 60″ 28″. Namun Kapolres tandaskan, bahwa itu baru data sementara. Sehingga ia belum bisa menjelaskan secara detail karena masih nunggu laporan lengkap timnya di lapangan.

Sejak Minggu sore (20/7/2019), muncul kabar bahwa di wilayah pesisir utara Karawang tercemar cairan minyak mentah. Keadaan ini dikhawatirkan mengancam kehidupan biota laut. Keterangan dari seorang warga pesisir Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya, Wanusuki malah menyebutkan, cairan itu mulai masuk ke tambak-tambak milik warga di Cemarajaya.

“Dugaan saya, cairan minyak mentah muncul dari kegiatan eksplorasi PHE ONWJ (Offshore North West Java) yang melakukan pengeboran sumur YYA-1. Awalnya hanya berupa gelembung gas yang muncul sejak 12 Juli 2019. Kemudian terjadi tumpahan minyak yang disebut oil spiil atau crude oil,” sebut Wanusuki yang dikenal juga sebagai pemerhati lingkungan di wilayah pesisir tempat tinggalnya.

Tumpahan itu, kata Wanusuki lagi, baru sampai ke pesisir utara Karawang sekitar tanggal 21 juli 2019 pada pukul 17.30 WIB. Ia berharap, ada tim ahli yang diterjunkan ke lapangan untuk mengatasi tumpahan minyak tersebut. Apalagi, diketahuinya, kebocoran serupa sempat terjadi satu tahun lalu. (tim/tik)

Previous Post

DLHK Karawang Lounching Kawasan Bebas Sampah. Bisakah?

Next Post

Happy Living Family di Hari Anak Nasional

Next Post
Happy Living Family di Hari Anak Nasional

Happy Living Family di Hari Anak Nasional

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Iklan
  • Opini
  • Hubungi kami

© 2023 TAKtik

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Bisnis

© 2023 TAKtik