KARAWANG, TAKtik – Kehadiran Pengurus PGRI Kabupaten Karawang bersama rombongan PGRI Pusat di Vietnam dari tanggal 14 hingga 19 September 2017, turut menyuarakan perjuangan guru di Indonesia dalam meningkatkan kualitas pendidikan dengan keseimbangan kesejahteraan dan perlindungan guru itu sendiri di wilayah ASEAN.
Seiring perkembangan jaman dan teknologi yang kian pesat, Ketua PGRI Kabupaten Karawang Nandang Mulyana, mengutif pesannya yang dikirim kepada TAKtik, bahwa peran pendidikan di Indonesia, termasuk di berbagai daerah seperti Karawang, tidak bisa terlepas dalam mengadopsi budaya global dengan tetap menjaga kelestarian identitas nasional.
Kendati tuntutan kearah peningkatan kualitas hasil didik di setiap tingkatan sekolah, khususnya di sekolah negeri, ketersediaan perangkat penunjang belum seluruhnya dapat dipenuhi pemerintah. Artinya, keberadaan regulasi pendidikan belum diimbangi kelengkapan sarana sesuai kebutuhan. Sedangkan kekurangan operasional sekolah, aturan membatasi keterlibatan orang tua siswa untuk turut memberikan sumbangsih dana dalam menutupi kebutuhan tersebut
“Kita tidak boleh pesimis. Kita harus lebih bergerak cepat untuk Indonesia Raya. Saya ingin Karawang melesat lebih cepat mendahului negara di ASEAN. Saya juga ingin pendidikan di Karawang menjadi contoh dunia, biar mereka mencontoh kita,” ujar Nandang.
Suara PGRI terhadap bencana kemanusiaan yang menimpa etnis Rohingya, Nandang katakan, delegasi guru dari Indonesia meminta pemerintah di Myanmar untuk segera menghentikan tindakan pelanggaran hak asasi manusia tersebut yang telah diluar batas kemanusiaan. (tik)